Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaspersky Temukan Dampak AI secara Psikologis, Ini Tiga Panduan Agar Tetap Aman

Kaspersky Temukan Dampak AI secara Psikologis, Ini Tiga Panduan Agar Tetap Aman Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri

Ketiga adalah edukasi. Kamluk mengatakan, perlu untuk menciptakan kesadaran tentang cara mendeteksi konten yang dibuat AI, cara memvalidasinya, serta cara melaporkan kemungkinan penyalahgunaan.

“Menurut saya, sekolah harus mengajarkan konsep AI. Anak-anak harus tahu perbedaannya dengan kecerdasan alami dan seberapa dapat diandalkan atau rusaknya AI dengan segala kemungkinannnya,” ujar Kamluk. Ia juga berpesan pada pengembang kode atau software coders untuk bertanggung jawab mengembangkan AI.

“Pengembang kode harus diajarkan menggunakan teknologi secara bertanggung jawab dan tahu hukuman ketika menyalahgunakan AI,” sambung Kamluk. 

Kamluk sempat mempresentasikan prediksi AI akan menjadi pusat apocalypse. Dari pemaparannya, beberapa perusahaan menyerukan perlambatan AI untuk mencegah bencana tersebut. 

Kamluk sendiri mengakui, dengan munculnya AI generatif, pengguna dapat melihat terobosan teknologi yang dapat menyintesis konten serupa yang dibuat manusia, mulai dari gambar, suara, video deepfake, atau percakapan berbasis teks yang tidak dapat dibedakan dengan manusia.

“Seperti kebanyakan terobosan teknologi, AI adalah pedang bermata dua. Kita selalu dapat memanfaatkannya selama kita tahu cara menetapkan arahan yang aman untuk mesin pintar ini,” tutup Kamluk.

Baca Juga: Coursera Terjemahkan 2.000 Kursus ke Bahasa Indonesia & Luncurkan Fitur AI Interaktif

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: