Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diam-Diam Tak Terdengar, Seorang Dokter Mata Sukses Investasi ke Apple dan Microsoft, Hari Ini Jadi Miliarder Dunia!

Diam-Diam Tak Terdengar, Seorang Dokter Mata Sukses Investasi ke Apple dan Microsoft, Hari Ini Jadi Miliarder Dunia! Kredit Foto: Twitter/Florida International University
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang ahli mata, Dr. Herbert Wertheim telah dinobatkan Forbes sebagai investor terhebat yang belum pernah didengar siapapun. Dia diam-diam membangun portofolio saham yang diperkirakan mencapai USD4,6 miliar (Rp70 triliun) dan membuatnya menjadi miliarder dunia.

Pria yang kerap disapa sebagai Dr. Herbie, Wertheim telah membangun portofolionya melalui strategi investasi tradisional yang telah teruji oleh waktu. Dengan berinvestasi terutama melalui rekening Fidelity Investments dan Charles Schwab biasa, dia mampu meningkatkan kekayaannya.

Wertheim mengaitkan kekayaannya yang luar biasa dengan sebuah prinsip sederhana.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Herbert Wertheim, Penderita Disleksia yang Sukses Jadi Ahli Optik dan Investor Legend!

“Anda mengambil apa yang Anda peroleh dengan keringat di wajah Anda, lalu Anda mengambil persentase darinya dan menginvestasikannya pada tenaga orang lain,” katanya, mengutip Benzinga di Jakarta, Senin (28/8/23).

Pola pikir, kebiasaan, dan pengendalian emosinya memainkan peran penting dalam perjalanannya menuju kemakmuran yang tak tertandingi. Miliarder yang kini berusia 84 tahun ini mencapai kesuksesan finansialnya melalui strategi beli dan tahan yang gigih.

Contoh pentingnya termasuk investasi penawaran umum perdana (IPO) di Apple Inc. dan Microsoft Corp. serta kepemilikan saham yang signifikan di bisnis kedirgantaraan dan elektronik Heico Corp., yang menjadikannya pemegang saham terbesar perusahaan tersebut. Beliau juga memegang posisi penting di General Electric Co., Alphabet Inc., BP dan Bank of America Corp.

Meskipun memasuki tahap awal dari perusahaan-perusahaan besar ini mungkin tampak seperti fantasi saat ini, ada unicorn-unicorn baru bernilai miliaran dolar yang dicetak setiap tahunnya. Dan bahkan investor ritel menginvestasikan ratusan juta pada platform seperti StartEngine untuk berinvestasi pada startup dan peluang pra-IPO.

Daripada berfokus pada laporan keuangan yang rumit, Wertheim mendedikasikan 12 jam setiap minggunya untuk mempelajari modal intelektual perusahaan secara menyeluruh. Pendekatan ini telah mendorongnya untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan seperti IBM, 3M dan Intel Corp., yang menunjukkan kemiripannya dengan investor legendaris Warren Buffett dari Berkshire Hathaway.

Sejalan dengan perspektif jangka panjangnya, filosofi investasi Wertheim berkisar pada tidak pernah menjual. Ia percaya bahwa jika suatu saham terus mengalami penurunan dan sejalan dengan penelitian dan keyakinannya terhadap potensinya, hal tersebut memberikan peluang untuk memperoleh lebih banyak saham dengan harga yang lebih baik.

Salah satu investasinya yang paling mengesankan berasal dari investasi USD5 juta dalam satu sen saham dengan harga 33 sen. Seperti sudah ditakdirkan, perusahaan ini kebetulan dijalankan oleh tetangganya di Florida. Tiga dekade kemudian, posisi awal tersebut melonjak menjadi USD800 juta (Rp12,2 triliun).

Sebagai alumnus Universitas Florida dan alumnus kehormatan Universitas Internasional Florida, Wertheim memelopori pengembangan peredam pewarna sinar ultraviolet untuk lensa kacamata. Peredam inovatif ini telah membantu jutaan orang terhindar dari katarak dan penyakit mata lainnya.

Selain praktik optometrinya, Wertheim mendirikan Brain Power Inc., yang memproduksi produk diagnostik yang ditujukan untuk ahli optometri, dokter mata, ahli kacamata, dan laboratorium optik.

Usaha kecil ini mempekerjakan 49 orang dan menghasilkan pendapatan bersih sebesar USD10 juta (Rp152 miliar) per tahun. Selama bertahun-tahun, dia secara strategis menggunakan arus kas dari bisnisnya untuk meningkatkan investasi sahamnya, seperti halnya Buffett yang menginvestasikan kembali kepemilikan perusahaan asuransi Berkshire Hathaway.

Wertheim merupakan putra seorang imigran Yahudi yang melarikan diri dari Nazi Jerman, masa kecilnya dipenuh tantangan yang ditandai oleh kemiskinan dan disleksia dan kemungkinan besar berkontribusi pada kemampuannya untuk bertahan. Wertheim menghadapi banyak kesulitan dan sering kabur dari rumah.

Kehidupannya mengalami perubahan yang transformatif ketika ia bergabung dengan Angkatan Laut AS pada usia 17 tahun. Percobaan pertama Wertheim di pasar saham terjadi ketika ia menggunakan tunjangan Angkatan Lautnya untuk berinvestasi pada usia 18 tahun.

Pemaparan awal ini menanamkan dalam dirinya hasrat yang tak tergoyahkan untuk berinvestasi. Berdasarkan keakrabannya dengan komputer dan latar belakang penemuannya, ia menyadari potensi perusahaan seperti Apple dan Microsoft, yang mendorongnya mengambil keputusan investasi yang cerdik.

Meskipun secara tidak sengaja membangun perusahaan bernilai miliaran dolar, dia tetap teguh, menekankan keinginannya untuk memiliki waktu luang sebagai aset paling berharga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Advertisement

Bagikan Artikel: