- Home
- /
- New Economy
- /
- CSR
Dukung Pengurangan Polusi, Pertamina dan KLHK Uji Coba Modifikasi Cuaca Mikro
Sebagai langkah inovatif dalam mengatasi permasalahan polusi udara terutama di kawasan Jakarta, PT Pertamina (Persero) mendukung upaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam uji coba Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) Mikro. Salah satunya dilakukan oleh KLHK bersama dengan Pertamina di Gedung Kantor Pusat Pertamina, Jl Medan Merdeka Timur No. 1 A, Jakarta, pada Minggu (27/8).
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan, sinergi Pertamina dengan KLHK ini merupakan komitmen bersama dalam mewujudkan kehidupan sehat dan berkualitas. Pada uji coba tersebut, Pertamina menyediakan sarana dan prasarana seperti fasilitas gedung dan peralatan penyemprotan air.
Baca Juga: Inovasi Pertamina Dukung Transisi Energi di Indonesia
"Penyemprotan water spray dan water mist ini dilakukan dari atap gedung kantor Pertamina pada ketinggian sekitar 80 meter sehingga diharapkan bisa menghasilkan dampak optimal dari penyemprotan udara tersebut," jelasnya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (29/8/2023).
Dalam upaya ini, uji coba dilakukan dengan memakai Water Spray–Nozzle Fire dan Mist Generator produksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Selain teknologi water spray dan mist generator, KLHK juga memiliki teknologi lainnya, yakni water canon hingga gun sprayer.
"Pertamina mendukung kegiatan penyemprotan ini karena selain memiliki gedung tinggi, Gedung Pertamina juga telah dilengkapi dengan fasilitas penyemprotan yang biasa digunakan sebagai aspek keselamatan kerja dalam pengamanan objek vital nasional," ujar Fadjar.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengungkap bahwa hasil uji coba penyemprotan air dari gedung tinggi cukup efektif untuk mengurangi polusi udara di Jakarta. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, secara signifikan telah menurunkan tingkat polutan PM 2.5 di sekitar area uji coba.
Dalam uji coba yang dilakukan, Mist Generator produksi BRIN membutuhkan air 500 liter dengan power sebesar 2.000 watt untuk menurunkan konsentrasi PM2.5 dari angka 112 menjadi 52.
"Kolaborasi antara KLHK dan Pertamina mencerminkan upaya konkret dari berbagai pihak untuk mengatasi tantangan polusi udara. Hasil dari uji coba ini akan memberi peluang untuk mendapatkan data yang akurat serta mengembangkan solusi lingkungan bersih dan sehat," tambah Fadjar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement