Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apresiasi Pertumbuhan Perusahaan, Warta Ekonomi Helat Indonesia Best Multifinance Awards 2023

Apresiasi Pertumbuhan Perusahaan, Warta Ekonomi Helat Indonesia Best Multifinance Awards 2023 Kredit Foto: Youtube
Warta Ekonomi, Jakarta -

Warta Ekonomi mengapresiasi pertumbuhan perusahaan multifinance yang tahan banting selama masa pandemi COVID-19 dalam acara Indonesia Best Multifinance Awards 2023 yang dihelat secara daring pada Kamis (31/8/2023).

Acara penghargaan yang bertajuk Improving the Credibility of Loan in Economic Stagnation ini mengundang pembicara utama dari Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno, Dewan Pakar Institute for Social Economic Digital Indonesia (ISED) dan Associate Dean Unika Atmajaya Rosdiana Sijabat, dan CEO Warta Ekonomi Group Muhamad Ihsan. 

Acara ini dibuka dengan kata sambutan dari CEO Warta Ekonomi Group, Muhamad Ihsan yang memberikan gambaran atau outlook mengenai industri perusahaan multiguna atau multifinance. Menurutnya, industri pembiayaan sempat mengalami kontraksi cukup tinggi pascapandemi COVID-19 pada tahun 2020. Seiring dengan adanya pemulihan, maka pertumbuhan ekonomi pun kembali menunjukkan perkembangan positif.

Baca Juga: Warta Ekonomi Apresiasi Perusahaan Perbankan melalui Indonesia Best Bank Awards 2023

“Pertumbuhan piutang pembiayaan cenderung tumbuh di mana nilai outstanding piutang pembiayaan tumbuh tinggi sebesar 16,37% year-on-year pada Juni 2023,” ujar Ihsan di acara Indonesia Best Multifinance Awards 2023 secara daring pada Kamis (31/8/2023).

Ia melanjutkan, profil riisko perusahaan pembiayaan masih terjaga dengan rasio non-performing loan (NPF) yang tercatat naik menjadi sebesar 2,67%. “NPF menurun, jadi ini merupakan sesuatu yang sangat menjanjikan.”

Namun, perusahaan pembiayaan juga tetap perlu waspada, meskipun pertumbuhan ekonomi digital terus tumbuh. Apa yang perlu diwaspadai? Yakni serangan siber terhadap industri keuangan dan asuransi dengan persentase 18,9% pada tahun 2022. Serangan ini masuk dalam urutan kedua di Indonesia setelah industri manufaktur (24,8%), menurut data dari IBM X Force Threat Intelligence Index 2023.

Sementara itu, Ketua Umum APPI, Suwandi Wiratno selaku pembicara utama (keynote speaker) memaparkan perjuangan perusahaan pembiayaan atau multifinance terhadap situasi COVID-19 lalu. Menurutnya, melalui program restrukturisasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), turut membantu perusahaan untuk menyikapinya dengan baik.

“Melalui proses POJK restrukturisasi yang diperpanjang tiga kali, kita semua berhasil, industri multifinance berhasil mencatatkan laba luar biasa setelah COVID-19 berangsur pulih. Di tahun 2021 saja, laba terus meningkat kurang lebih sekitar Rp15,3 triliun dan terus meningkat pada 2022 di Rp20,4 triliun. Laba tersebut adalah melebihi pencapaian di tahun 2019,” ujar Suwandi. 

Suwandi juga optimis industri multifinance diperkirakan terus meningkat. Pada tahun 2022, perusahaan-perusahaan ini berhasil mencapai pertumbuhan 13% secara tahunan (year-on-year) pada Juni 2023, dibandingkan pada Juni 2022 yang tumbuh sebesar 13%.

“Ini banyak didominasi dari pembiayaan investasi, modal kerja, di mana di modal kerja adalah pertumbuhannya lebih dari 32%, di investasi 17,57%, dan pembiayaan multiguna lebih dari 12,25%. Nah ini adalah angka-angka indikator yang memang membuat perusahaan pembiayaan tumbuh dengan sangat baik dan juga mendapat kepercayaan dari perbankan,” sambungnya.

Suwandi sempat menyinggung soal pembiayaan hijau atau green financing. Menurutnya, kriteria pembiayaan hijau tersebut adalah memiliki keberlanjutan atau sustainable. Ia menyebutkan, pembiayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat masuk kategori pembiayaan berkelanjutan atau sustainable financing. Lantas bagaimana dengan membiayai perusahaan kendaraan listrik?

Suwandi mengatakan bahwa pembiayaan jenis tersebut masih memiliki tantangan-tanganan tersendiri, mulai dari harga baterai, harga rangka, infrastruktur stasiun pengisian ulang baterai hingga bayang-bayang wanprestasi.

“Jadi, kita harus menyiapkan semuanya tantangan-tantangan ini dan yang paling penting adalah di tengah era-era teknologi informasi perubahan teknologi, transformasi digital dan lain-lainnya, kita semua harus mempersiapkan sumber daya manusia agar lebih andal di dalam menyikapi perkembangan zaman,” pungkas Suwandi.

Dewan Pakar ISED dan Associate Dean Unika Atmajaya Rosdiana Sijabat mengatakan, berdasarkan laporan dari OJK, kondisi industri multifinance tahun 2023 mengalami peningkatan NPL, namun masih pada tingkat risiko pembiayaan yang cukup terkendali.

Di samping itu, Rosdiana juga mengatakan bahwa di tengah aktivitas ekonomi saat ini, ekspor yang dilakukan negara masih tinggi, bahkan menunjukkan adanya ekspansi pada sektor manufaktur. 

Rosdiana mengonfirmasi, penghargaan terhadap perusahaan-perusahaan multifinance ini melibatkan metode penelitian desk research, media monitoring, dan expert panels.

“Kami telah melakukan penilaian menggunakan berbagai data sekunder dengan menggunakan metode penelitian, desk research, media monitoring, dan expert panels. Sebagai expert panels, kami mengonfirmasi pelaksanaan dan juga hasil riset yang telah dilakukan oleh tim riset Warta Ekonomi,” imbuh Rosdiana.

Lantas, apa saja indikator penilaiannya? Tim riset Warta Ekonomi mengumpulkan, terdapat beberapa indikator penilaian berupa pertumbuhan aset, pendapatan usaha, dan laba; nilai NPL, rasio permodalan yang meliputi rasio kewajiban terhadap aset total, rasio kewajiban terhadap modal sendiri, rasio modal sendiri terhadap aset total; rentabilitas yang meliputi return of assets, return on equity, beban operasional terhadap pendapatan operasional, serta likuiditas yang meliputi current ratio dan cash ratio.

Hasilnya, terdapat empat hal yang membuat perusahaan-perusahaan multifinance terpilih menang penghargaan Indonesia Best Multifinance Awards 2023. Di antaranya adalah adanya inovasi dan transformasi digital dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), mempertajam segmentasi nasabah atau pengguna untuk menyesuaikan produk bagi mereka, menggunakan optimasi data untuk menentukan apa yang diinginkan nasabah atau pengguna, serta adanya penawaran terpersonalisasi.

Di samping itu, dari segi ventura baru dan inovasi, perusahaan-perusahaan pemenang juga memiliki ventura bisnis baru yang didukung dengan ekosistem digital beserta kemitraannya. Dari segi dukungan bisnis, perusahaan tersebut juga memiliki daya tahan melalui keamanan siber dan kepatuhan.

Terakhir dari segi operasional, perusahaan pemenang memiliki procurement secara digital. Alhasil, perusahaan-perusahaan multifinance terpilih dapat bertahan.

“Saya berharap bahwa perbankan Indonesia akan semakin beradaptasi, semakin meningkatkan inovasi, sehingga mencapai kinerja keuangan dan kinerja perusahaan yang baik. Kinerja ini menjadi salah satu faktor kunci untuk mendorong pembangunan dan kinerja perekonomian Indonesia,” tutup Rosdiana.

Berikut daftar pemenang Indonesia Best Multifinance Awards 2023:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: