Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warta Ekonomi Apresiasi Perusahaan Perbankan melalui Indonesia Best Bank Awards 2023

Warta Ekonomi Apresiasi Perusahaan Perbankan melalui Indonesia Best Bank Awards 2023 Kredit Foto: Youtube
Warta Ekonomi, Jakarta -

Warta Ekonomi menghelat penghargaan bagi perusahaan-perusahaan perbankan Indonesia dengan kualitas pelayanan terbaik, kredibel, dan mampu tahan banting di segala situasi ekonomi global melalui acara Indonesia Best Bank Awards 2023 di Jakarta pada Jumat (28/7/2023). 

Acara yang mengangkat tema Persisting in Financial Stability with Prioritizing Service Quality tersebut didukung oleh Bank of China, PT Bank Multiarta Sentosa Tbk (Bank MAS), Bank Jatim, Bank Mayapada, Citibank, BRI, BSI, Bank DKI, Bank BCA Syariah, dan lainnya serta dikelola oleh Quadrant1 Komunika.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae selaku pemberi pidato utama (keynote speaker), CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi Muhamad Ihsan, serta dewan juri penghargaan, yakni Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad.

Baca Juga: Warta Ekonomi Helat Penghargaan Indonesia Best Public Company Award 2023

Secara umum, transaksi dunia perbankan Indonesia semakin masif dan penting di samping tetap diawasi secara ketat oleh regulator. Di tengah kondisi makroekonomi yang rentan, bergejolak, dan penuh ketidakpastian, kondisi perbankan kian diperhatikan agar risiko berdampak sistemik dapat ditekan sedini mungkin.

Menurut Peraturan Bank Indonesia tentang Pengaturan dan Pengawasan Makroprudensial Risiko Sistemik, terdapat potensi instabilitas sebagai akibat adanya gangguan yang menular pada bagian atau seluruh sistem keuangan karena interaksi dari faktor ukuran, kompleksitas usaha, keterkaitan dalam pasar keuangan, serta kecenderungan perilaku berlebihan dari pelaku atau institusi keuangan untuk mengikuti siklus perekonomian.

CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi Muhamad Ihsan memaparkan saat ini pertumbuhan kredit perbankan terus membaik dan mencapai di angka 9,39% year-on-year (YoY), sementara dana pihak ketiga mengalami pertumbuhan sebesar 6,55% YoY. Lanjutnya, rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada level yang terkendali, yakni 2,53%.

Ihsan menambahkan soal QRIS yang ia sebut sebagai alat pembayaran yang ajaib dan mempercepat perkembangan perekonomian. Sebabnya, terdapat peningkatan sales volume dalam setahun terakhir (hingga Februari 2023) yang mencapai 1.300% YoY atau meningkat Rp1,4 triliun, dari Rp108 miliar menjadi Rp1,5 triliun.

“.. terbanyak digunakan untuk transaksi pembayaran atau pembelian barang dan jasa dari masyarakat,” papar Ihsan. “Terbayang bahwa target onboarding dari UMKM yang ingin 30 juta menjadi digital akan terbantu dengan QRIS dan apabila UMKM meningkat, perekonomian diharapkan akan meningkat karena mayoritas dari pekerja kita semua ada di sektor UMKM,” sambungnya. 

Tidak hanya itu, Ihsan juga menjelaskan bahwa QRIS dapat mengurangi ketergantungan penggunaan dolar karena transaksinya QRIS cross border ke beberapa negara sudah bisa secara Real-Time Gross Settlement (RTGS) dan Local Currency Settlement (LS). Ihsan menyebut, transaksi dnegan ponsel sudah cukup.

Selain QRIS, Ihsan menjelaskan soal Proyek Garuda sebagai Central Bank Digital Currency (CBDC) Merah Putih. Proyek dari Bank Indonesia ini merupakan proyek rupiah digital yang dapat digunakan seperti uang fisik (kertas dan logam), uang elektronik (chip dan server based), dan uang dalam alat pembayaran menggunakan kartu/APMK (kartu debit dan kredit). 

Kendati demikian, perusahaan perbankan tetap waspada terhadap serangan siber, yang belakangan terdapat salah satu bank besar yang terkena serangan ransomware. Menurut data dari IBM-X Force Threat Intelligence Index 2023, industri keuangan dan asuransi mengalami peningkatan serangan sebesar 18,9% pada tahun 2022.

“BSSN mengatakan bahwa serangan terhadap dunia bisnis di Indonesia sangat masif. Jadi, mulai atau terus meningkatkan kualitas dari pertahanan sibernya, mengingat serangan ini akan terus-menerus terjadi dari masa ke masa,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae memaparkan soal kondisi perekonomian pascapandemi yang disertai kondisi geopolitik dapat menyebabkan fluktuasi ekonomi dan nilai tukar mata uang. Dian juga menyinggung soal perilaku nasabah dan cara masyarakat bertransaksi akibat adanya disrupsi teknologi dan ekosistem digital. 

“Hal-hal tersebut menjadi dasar bagi OJK untuk tetap mendorong industri perbankan agar selalu waspada dan bersiap untuk mengantisipasi potensi risiko yang timbul sewaktu-waktu,” ujar Dian saat berpidato secara daring di acara Indonesia Best Bank Awards 2023.

Selaku perwakilan dari OJK, Dian dan pihaknya tetap mendukung berbagai inovasi dalam operasional bisnis perbankan dalam rangka pemberian pelayanan yang terbaik.

“Merujuk pada komitmen tersebut, kami memiliki Destination Statement sektor perbankan tahun 2022 sampai dengan tahun 2027,” imbuhnya. Dian merinci, terdapat tujuh Destination Statement OJK yakni sebagai berikut. 

1. Membangun struktur perbankan yang berintegritas. 

2. Pengembangan perbankan syariah. 

3. Penguatan organisasi dan sumber daya manusia (SDM) OJK di bidang perbankan. 

4. Penguatan tata kelola dan pengembangan SDM 

5. Penguatan dan konsolidasi bank bagi bank umum konvensional, bank umum syariah khususnya bank pembangunan daerah (BPD), unit usaha syariah, dan BPR/BPRS. 

6. Pengembangan dan dukungan terhadap industri keuangan berkelanjutan (sustainable finance). 

7. Penguatan penanganan tindak pidana perbankan. 

“Diharapkan melalui program-program utama tersebut dapat memacu kinerja perbankan Indonesia menjadi lebih baik lagi, serta memberikan kontribusi positif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negara di tengah tantangan dan dinamika perekonomian global.” 

Dian juga mengatakan, perbankan terus mengakselerasi digitalisasi produk dan layanan sehingga dapat memenuhi ekspektasi masyarakat. Dian mengingatkan pada industri perbankan bahwa “agar tetap memperhatikan pengelolaan atas risiko yang mungkin timbul dalam pemanfaatan teknologi informasi.”

“Saya mengharapkan kerja sama seluruh pihak yang ditingkatkan agar industri perbankan terus tumbuh serta optimal dalam mewujudkan sistem keuangan yang stabil dan berkelanjutan,” tutupnya. 

Di sisi lain, lantas apa kriteria dan metode penilaian dalam penghargaan Indonesia Best Bank Awards 2023? Singkatnya, alasan adanya penghargaan ini adalah perbankan memiliki peranan penting dalam mendukung sektor ekonomi seperti perdagangan, industri, dan jasa. Kegiatan perbankan seperti layanan pinjaman dan produk perbankan juga membantu sektor pembiayaan terkait dan mendukung makroekonomi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: