Blak-blakan! Anak Bos BCA Ungkap Alasan Tak Mau Ikuti Jejak Sang Ayah
Elizabeth Ariestia, salah satu putri dari Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, yang baru-baru ini menerima hadiah berupa saham senilai Rp 74 miliar dari sang ayah. Namun, ada lebih banyak cerita menarik di balik sosok Elizabeth ini, yang membuatnya mencuri perhatian banyak orang.
Ketika ditanya mengenai minatnya terhadap bisnis, Elizabeth mengungkapkan bahwa cinta dan ketertarikannya itu sudah muncul sejak dia masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Pada saat itu, ia terlibat dalam transaksi bisnis pertamanya dengan membantu saudaranya menjual kartu natal kepada teman-teman sekelasnya. Baca Juga: Asing Gondol Dana Rp513 Miliar, Saham UNTR Hingga BBCA Jadi Korban
“Saya dari SD itu memang saya sudah suka bisnis, waktu itu membantu saudara untuk jual kartu Natal ke teman-teman. Nah kemudian waktu itu laku seribu kartu dalam sebulan,” ungkap Elizabeth dalam wawancara bersama Ellen May, dikutip dari kanal Youtube Ellen May pada Minggu (03/09/2023).
Saat beranjak dewasa, Elizabeth memulai karier profesionalnya sebagai auditor dan financial service risk management di Ernst & Young setelah menyelesaikan pendidikan di Macquarie University, Sidney, Australia, jurusan akuntansi.
Elizabeth pernah mengalami masa sulit ketika ia jatuh sakit. Kondisinya memburuk karena kelelahan bekerja, ditambah dengan persiapan pernikahan yang memakan banyak waktu dan pikirannya. Namun, dari pengalaman pahit ini, Elizabeth mengambil hikmah dan memutuskan untuk mengubah arah hidupnya.
“Kemudian saya berhenti bekerja dan fokus membantu bisnis sang suami yang bergerak di production house. Bisnis ini banyak menangani proyek video pernikahan dan profil perusahaan,” imbuhnya.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa Elizabeth tidak memilih untuk bekerja di BCA, tempat sang Ayah menjabat sebagai Presiden Direktur. Elizabeth menjawab pertanyaan ini dengan tegas, mengungkapkan bahwa dia ingin berusaha sendiri dan membangun bisnisnya sendiri.
“Karena suka bisnis dan saya suka barang-barang yang up to date, jadi membuat saya ingin berkarir sendiri. Kalau misalnya saya langsung kerja di tempat Papa saya yang saat itu sudah menjadi direktur di BCA, menurut saya kayak tidak ada tantangannya, sehingga saya ingin mencoba sendiri,” tambahnya lagi.
Sebagai seorang wanita karier, ia merasa penting untuk memiliki tantangan dan prestasi pribadi yang tidak hanya diidentifikasi sebagai anak dari Jahja Setiaatmadja.
“Bagi saya, menjadi seorang wanita karier adalah tentang berjuang untuk meraih impian sendiri. Saya juga ingin punya kesempatan untuk bisa berkarya tanpa dibilang saya anak Pak Jahja,” tegasnya. Baca Juga: BCA Wealth Summit 2023: Persembahan BCA Berikan Edukasi Keuangan hingga Promo Investasi
Meskipun Ayahnya sudah menjabat sebagai Direktur BCA, Elizabeth juga menekankan bahwa selama bekerja di Ernst & Young, gajinya hanya sekitar Rp 2,5 juta.
Ini adalah bukti bahwa dia ingin merasakan pengalaman dalam dunia kerja, memahami bagaimana perusahaan bekerja, dan membangun kariernya secara mandiri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement