Amartha dan IFC Salurkan Permodalan hingga Rp3 Triliun untuk Perempuan Pengusaha Ultra Mikro
Platform penyedia akses keuangan inklusif bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akar rumput, Amartha mengumumkan kolaborasi strategisnya dengan institusi keuangan anggota World Bank Group, International Finance Corporation (IFC), untuk menyalurkan modal kerja hingga Rp3 triliun yang akan disalurkan sebagai permodalan produktif bagi perempuan pengusaha ultra mikro di Indonesia.
Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan pihaknya menyambut baik kolaborasi strategis ini karena sejalan dengan model bisnis yang dilakukan Amartha untuk mengurangi ketimpangan akses keuangan digital bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro di pedesaan.
“Pendanaan dari IFC tidak hanya membantu Amartha untuk memperluas basis investor berskala internasional saja, tetapi juga memperluas layanan keuangan digital ke berbagai wilayah pelosok di Indonesia,” ujar Taufan yang dilansir dari keterangannya pada Kamis (14/9/2023).
Baca Juga: Startup Legal Hukumku Raih Pendanaan, Dipimpin East Ventures
Kolaborasi antara Amartha dan IFC tersebut akan mendukung dunia usaha yang secara kolektif mempekerjakan puluhan juta orang dan memberikan kontribusi penting bagi perekonomian Indonesia. Kerja sama ini juga berpotensi memperdalam pasar modal Indonesia yang dapat memacu investasi serupa di masa mendatang.
Setidaknya terdapat lebih dari 20.000 UMKM yang menerima penyaluran modal dari Amartha setiap harinya. Amartha juga fokus berkontribusi terhadap pemerataan pembangunan ekonomi di luar pulau Jawa, dengan lebih dari 70% permodalan disalurkan ke wilayah tersebut. Hal ini sejalan dengan tujuan Pemerintah Indonesia untuk mencapai inklusi keuangan digital yang merata di seluruh pelosok negeri.
Regional Vice Presiden IFC untuk Asia dan Pasifik, Riccardo Puliti menyampaikan bahwa inisiatif dan kolaborasi ini dapat memperdalam pasar modal di Indonesia, di samping menyediakan struktur inovatif dan solusi pembiayaan berkelanjutan bagi kelompok underserved di sektor perekonomian.
Puliti juga mengatakan, adanya kesenjangan akses permodalan yang dihadapi perempuan pengusaha ultra mikro di Indonesia semakin melebar karena adanya COVID-19. Alhasil, perempuan harus menanggung beban rumah tangga dan tekanan pengasuhan anak yang semakin besar selama pandemi.
“Kerja sama ini merupakan kemenangan bagi perempuan dan kemenangan bagi perekonomian,” imbuh Puliti.
Di sisi lain, hadirnya IFC sebagi investor akan membantu Amartha lebih memperluas jangkauan layanan keuangan digital. Amartha pun menjadi pionir dalam membangun ekosistem keuangan digital, selain menyalurkan modal kerja.
“Dengan dukungan dari investor berskala internasional seperti IFC, kami optimistis investasi ini dapat memperluas jangkauan layanan keuangan digital Amartha, untuk mendorong ekonomi akar rumput di Indonesia," tambah Taufan.
Secara kumulatif, Amartha telah menyalurkan modal sebesar lebih dari 12 triliun rupiah kepada lebih dari 1,7 juta UMKM di Indonesia. Amartha menerapkan prinsip ethical lending dalam operasional bisnisnya, memastikan bahwa setiap layanan kepada mitra UMKM dilakukan dengan etika yang baik dan transparan. Dengan prinsip keberlanjutan, Amartha optimis dapat melibatkan berbagai stakeholders dalam membangun ekonomi keuangan digital bagi segmen akar rumput di Indonesia.
Baca Juga: Amartha dan BroilerX Salurkan Permodalan Rp100 Miliar di Sektor Peternakan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Advertisement