Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rugi Triliunan Rupiah, Begini Dampak Besar bagi Volkswagen dan Citra Otomotif Jerman

Rugi Triliunan Rupiah, Begini Dampak Besar bagi Volkswagen dan Citra Otomotif Jerman Kredit Foto: Reuters/Fabian Bimmer
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada akhir 2015, dunia otomotif dihebohkan dengan skandal besar yang mengguncang perusahaan otomotif raksasa asal Jerman, Dieselgate. Skandal ini membuat nilai Volkswagen (VW) merosot drastis hingga 46%, menyebabkan kerugian finansial mencapai angka yang menggemparkan, sekitar Rp652 triliun.

Indrawan Nugroho, CEO dan Co-founder di Corporate Innovation Asia (CIAS), menjelaskan bahwa skandal ini bermula dari tuduhan bahwa VW telah melakukan manipulasi uji emisi gas buang pada mobil bermesin diesel dengan memasang ‘perangkat curang’. Tuduhan itu disampaikan oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS atau Environmental Protection Agency (EPA) pada September 2015 silam.

“Menurut EPA, VW telah memasang perangkat lunak pada mobil bermesin diesel mereka. Perangkat lunak itu bisa memanipulasi hasil uji emisi mesin dieselnya, sehingga VW layak disebut sebagai green car (ramah lingkungan),” jelas Indrawan, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Senin (25/9/2023).

Baca Juga: Usaha Rental Mobil Indonesia Masih Butuh Perhatian Pemerintah Jokowi

Usai EPA mengungkapkan tudingan tersebut, VW awalnya membantah, tapi akhirnya mengakui bahwa perangkat lunak yang dimaksud benar-benar dipasang untuk memanipulasi hasil uji emisi gas.

Bahkan, VW juga mengakui bahwa sekitar 11 juta unit mobil mereka telah dilengkapi dengan perangkat curang dan telah beredar di berbagai negara di seluruh dunia.

“Setiap mobil mereka pasti lolos uji emisi gas buang. Itulah yang kemudian disebut sebagai Dieselgate,” tambahnya.

Dampak dari skandal ini tidak hanya terasa pada reputasi VW, melainkan juga pada stabilitas finansial perusahaan. VW telah mengalokasikan dana sekitar US$7,3 miliar atau setara dengan Rp112 triliun untuk membiayai proses hukum, membayar denda, dan pengeluaran lain yang terkait dengan skandal ini.

Namun ternyata, dana sebesar itu tidak cukup. Hingga tahun 2020, VW telah mengeluarkan biaya mencapai US$35 miliar atau setara dengan Rp537 triliun. Jumlah ini bahkan diperkirakan akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.

Tak hanya VW, para pemegang saham perusahaan juga merasakan dampaknya. Dalam dua bulan pertama sejak skandal terungkap, nilai pasar saham VW merosot hingga 46%, setara dengan kerugian sekitar US$42,5 miliar atau sekitar Rp652 triliun.

Meskipun indeks DAX Jerman telah pulih, harga saham VW belum sepenuhnya pulih dan masih terhenti di posisi 35% di bawah harga sebelum skandal terjadi. Begitu juga dengan nilai merek VW yang sebelumnya berada di peringkat 18 dunia, tapi setelah lima tahun, posisinya melorot menjadi peringkat 25 dan belum mengalami perubahan yang signifikan hingga saat ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: