Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku khawatir dengan banyaknya negara yang menyetop keran ekspor bahan pangan. Hal itu dia ungkap dalam pidatonya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023).
"Ngeri sekali kalau melihat cerita semua negara sekarang mengerem semuanya, tidak ekspor pangannya," kata Jokowi dalam pidatonya.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, terhentinya keran ekspor bahan pangan berdampak langsung pada kenaikan harga pangan dunia. Jokowi mengungkap, saat ini terdapat ada 22 negara yang menghentikan keran mengekspor di sektor pangan.
Baca Juga: Jokowi Akui Sempat Bisik-bisik dengan Ganjar Pranowo, Begini Pesannya
"Bahkan tadi pagi saya baca lagi bukan 19 lagi, tetapi 22 negara saat ini sudah tidak mau mengekspor bahan pangannya termasuk di dalamnya adalah beras. Ada Uganda, Rusia, India, Bangladesh, Pakistan, dan Myanmar terakhir juga akan masuk lagi tidak mengekspor bahan pangannya," paparnya.
Jokowi pun meyakini, kondisi itu akan berdampak pada seluruh harga bahan pokok dunia. Adapun komoditas yang dihentikan, kata Jokowi, meliputi gandum, beras hingga gula.
Oleh karenanya, kader senior PDIP itu mendorong Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo untuk mengusung visi-misi yang berkaitan dengan kedaulatan pangan. Dia juga meminta Ganjar Pranowo untuk mengedepankan visi taktis yang mesti diwujudkan ketika terpilih sebagai presiden.
"Bukan visi-misi yang terlalu bagus di awang-awang, tapi visi taktis, rencana kerja detail, harus kita miliki. Dan saya yakin Pak Ganjar mampu menyelesaikan ini," tandasnya.
Baca Juga: Solusi Cermat Lahirkan Ketahanan Ekonomi dan Pangan, Ini Wejangan Jahja B Soenarjo
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement