Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diyakini akan bergerak di zona konsolidasi dengan support di level 6.925 dan resistance di 7.000 dengan tiga sentimen utamanya yang wajib diperhatikan para trader, yakni resolusi anggaran US, inflasi tahunan Indonesia dan data ketenagakerjaan US.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani menjelaskan terkait resolusi anggaran US, pada minggu kemarin pasar menghadapi sentimen yang membuat pergerakan sangat volatil yaitu potensi government shutdown yang disebabkan pendanaan kepada pemerintah AS hingga akhir tahun fiskal ini.
"Meskipun pada Rabu kemarin para anggota parlemen sudah menunjukkan kemajuan, namun kepastian apakah pemerintah AS akan tetap mendapatkan pendanaan baru akan ditentukan awal pekan ini. Menurut Moody's, apabila terjadi shutdown akan menjadi peristiwa yang negatif bagi AS dan global dan apabila terjadi shutdown maka AS berpotensi mengalami shutdown yang keempat kalinya dalam 1 dekade terakhir," jelasnya.
Baca Juga: Walau Pergerakan Saham Didominasi Tren Penurunan, IHSG Tetap Jaya Sampai Akhir Perdagangan
Sementara itu terkait sentimen inflasi tahunan Indonesia, tingkat inflasi tahunan Indonesia untuk September turun di level 2,28% dibandingkan 3,27% pada Agustus.
"Dampak kenaikan harga minyak mentah baru akan tercermin pada tingkat inflasi di Oktober, dimana tepat 1 Oktober ini pemerintah kembali menaikkan harga bensin non-subsidi. Namun begitu, tingkat inflasi saat ini sudah sesuai dengan target pemerintah yaitu 3% plus minus 1,” ucapnya.
Baca Juga: Sampai Akhir Perdagangan, IHSG Tetap Mampu Tunjukkan Keperkasaan
Adapun sentimen data ketenagakerjaan US, terang Dimas, dalam 3 bulan terakhir data ketenagakerjaan AS (Non-Farming Payroll) mencatatkan angka di bawah ambang batas yang ditetapkan (200.000). Hal ini mengindikasikan pelonggaran bertahap kondisi tenaga kerja AS yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga The Fed.
"Pada September, non-farm payroll diperkirakan akan mencatatkan angka sebesar 163.000. Jika konsensus ini sesuai maka angka ini turun dari bulan sebelumnya yang berada di angka 187.000 dan diharapkan mampu membuat target inflasi AS segera tercapai.
Nah, berkaca pada data-data ekonomi dan 3 sentimen menarik di atas, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 5 saham untuk trading pada minggu ini yang akan berlangsung hingga Jumat, 6 Oktober 2023, yakni Buy on Breakout AMMN (Support: 5.500, Resistance: 7.000), Buy on Breakout PANI (Support: 4.300, Resistance: 5.200), Buy on Breakout INKP (Support: 10.000, Resistance: 11.850), Buy on Breakout WIIM (Support: 2.500, Resistance: 3.100) dan Buy BBNI (Support: 10.200, Resistance: 10.600)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement