Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 akan menjadi titik bangkitnya kesadaran akan kelestarian ekosistem laut, hal ini disampaikan langsung oleh Peneliti Universitas Padjadjaran, Alexander Muhammad Khan.
Menurutnya, pertemuan yang akan dihadiri oleh puluhan negara pulau dan kepulauan tersebut bisa menjadi tempat untuk saling bertukar pikiran antar pemegang kepentingan hingga pemerintah terkait dengan sejumlah permasalahan dari maritim dunia.
Baca Juga: ASDP dan Darwinbox Berkolaborasi, Siap Dongkrak Efisiensi Layanan Maritim di Indonesia
Alex mengatakan bahwa dengan hadirnya konferensi tersebut, negara-negara anggota organisasi tersebut bisa menyatukan sinergi untuk bahu-membahu menyelesaikan masalah kemaritiman dalam wilayahnya masing-masing.
“Dengan adanya platform ini, saya melihat bahwa wadah perjuangan negara pulau atau kepulauan dalam menghadapi masalah maritim akan menjadi lebih terstruktur, menjadi lebih tajam dan tidak lagi sporadis dalam menghadapi masalah maritim yang sedang dihadapi,” ujarnya dalam diskusi yang bertajuk Road to KTT AIS Forum: Langkah Nyata Kelola Laut, Rabu (4/10).
Bagi Indonesia sendiri, AIS Forum 2023 akan menjadi langkah konkret lainnya dalam pembuktian kepedulian tanah air untuk ekosistem kelautan dunia. Hal ini mengingat sebelumnya pemerintah pernah menyuarkan hal serupa lewat Coral Triangle Initiative di 2009.
“Laut, khususnya perikanan merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah milik Indonesia. Pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pengelolaan akan hal ini, baik secara spesies maupun secara ekosistem atau habitat,” ucap dari Alexander.
Diketahui, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum akan segera diselenggarakan pada 10-11 Oktober 2023 di Bali.
Ada empat fokus kerja AIS Forum yang kemungkinan besar akan menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan, yakni adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta penanganan bencana, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik.
Baca Juga: Jaga Kelestarian Laut di Hari Maritim Nasional, PIS Tanam 1.500 Mangrove di Batam
“Negara-negara pulau dan kepulauan umumnya menghadapi permasalahan yang sama ketika dihadapkan dengan isu-isu kemaritiman. Salah satu contohnya adalah perubahan iklim yang menyebabkan naiknya muka air laut," ucap dari Kepala Sekretariat AIS Forum Riny Modaso di Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement