Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lahirkan Inovasi Soal Blue Carbon hingga Mangrove, AIS Forum Terus Dongkrak Tata Kelola Laut

Lahirkan Inovasi Soal Blue Carbon hingga Mangrove, AIS Forum Terus Dongkrak Tata Kelola Laut Kredit Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo/rwa.

Kemudian ada aplikasi mobile bernama Inventaris Karbon untuk Ekosistem Padang Lamun (Carbon Inventory For Seagrass Ecosystem/CISE). Aplikasi yang dikembangkan bersama AIS Forum dan BRIN itu dirancang untuk membantu para pemangku kepentingan terkait dalam melaporkan potensi keseimbangan karbon biru dari ekosistem padang lamun. 

Aplikasi tersebut juga memantau tingkat karbon yang dihasilkan dari padang lamun di suatu kawasan. Pada 2021, aplikasi CISE berbasis Android dan IOS itu telah dikembangkan untuk melakukan perhitungan material substansial. 

Baca Juga: Rawat Laut hingga Ekonomi Biru, Penyatuan Tekad Generasi Muda Lewat KTT AIS Forum 2023

Berikutnya ada aplikasi Indeks Kesehatan Mangrove (Mangrove Health Index/MHI) untuk mengukur kesehatan dari ekosistem mangrove. Seperti yang diketahui, mangrove dapat membantu menstabilkan garis pesisir pantai dan mengurangi dampak arus atau ombak besar laut bahkan tsunami dengan melambatkan aliran air dan menahan sedimen. Dengan MHI negara-negara kepulauan dibantu untuk meminimalkan dampak kenaikan permukaan laut. 

Masih ada lagi program Perencanaan Pencarian dan Penyelamatan Maritim dan Penerbangan (Maritime and Aviation Search and Rescue Planning) yang merupakan kolaborasi antara AIS Forum dan Badan SAR Nasional (Basarnas) dalam bentuk pelatihan. Program ini bertujuan memberikan pengetahuan teknis dan keterampilan untuk merencanakan operasi pencarian dan penyelamatan dalam kasus kecelakaan, bencana, dan kondisi yang membahayakan nyawa manusia. 

Dalam pelatihan ini juga dipelajari cara menentukan lokasi yang diduga sebagai tempat musibah, area pencarian, penempatan personel dan peralatan dari Basarnas. Atau, pencarian dan penyelamatan potensial yang diperlukan, serta fasilitas dan infrastruktur pendukung di darat, laut, dan udara, serta membangun koordinasi lintas sektor dengan potensi pencarian dan penyelamatan, hingga pelaporan akhir yang direncanakan dengan baik.

Solusi-solusi inovatif tersebut berguna untuk diterapkan pada negara-negara pulau dan kepulauan. Terlebih, AIS Forum akan melaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pertama yang diadakan di Nusa Dua, Bali pada 10--11 Oktober 2023. Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong, di Nusa Dua, Minggu (8/10/2023), sebanyak 33 delegasi dari 29 negara dan empat organisasi internasional telah menyatakan hadir pada KTT AIS Forum.

Baca Juga: Disambut Tarian Bali, Perdana Menteri Sao Tome Hadiri KTT AIS Forum 2023

Dari ke-29 negara tersebut, sebanyak sembilan negara akan dipimpin langsung oleh kepala negara, di antaranya Presiden Mikronesia Wesley Simina dan perdana menteri dari negara Niue, Sao Tome and Principe, Timor Leste, dan Tuvalu. Selain itu, Fiji, Tonga, Papua Nugini, dan Vanuatu akan diwakili oleh wakil perdana menteri mereka. KTT AIS Forum akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo di Bali Nusa Dua Convention Centre, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada 11 Oktober 2023.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: