Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

7 Kali jadi Midis Fintech dengan Penjualan SBN Tertinggi, Bibit.id Siap Distribusikan ORI024

7 Kali jadi Midis Fintech dengan Penjualan SBN Tertinggi, Bibit.id Siap Distribusikan  ORI024 Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai mitra distribusi (midis) penjualan Surat Berharga Negara (SBN) yang secara resmi ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Bibit.id secara konsisten mengajak masyarakat untuk berinvestasi di instrumen SBN, yang notabene aman karena 100% dijamin oleh negara.

Lewat berbagai upaya yang dilakukannya, sejak awal tahun 2022 silam Bibit telah tujuh kali menjadi midis kategori fintech yang mencetak penjualan tertinggi. Yang terakhir, Bibit mencetak angka terbesar untuk penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel seri SR019 pada tanggal 1-20 September 2023 yang lalu.

Di bulan Oktober 2023, pemerintah Indonesia meluncurkan Obligasi Negara Ritel seri ORI024. Dengan masa penawaran tanggal 9 Oktober 2023 sampai 2 November 2023, ORI024 ditawarkan dengan dua tipe produk, yakni ORI024-T3 untuk tenor tiga tahun dan ORI024-T6 untuk tenor enam tahun. Imbal hasil (kupon) untuk ORI024-T3 sebesar 6,10% per tahun, sementara kupon untuk ORI024-T6 sebesar 6,35% per tahun. 

ORI024 memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata bunga deposito bank BUMN serta pajak yang lebih rendah dari deposito (pajak SBN hanya 10% sedangkan pajak deposito 20%). Dengan imbal hasil fixed rate yang tetap stabil sampai jatuh tempo. Sehingga, ORI024 dapat menjadi pilihan investasi yang rendah resiko dan 100% aman dijamin negara.

Sebagaimana tagline yang diusung oleh ORI024, yakni “Pilihan Berharga Bersatu Bangun Bangsa”, Angie Anandita Tjhatra, Head of Marketing Bibit.id, mengajak para investor di Indonesia untuk berkontribusi bagi pembangunan negara dengan cara membeli ORI024 di Bibit.

“Selain aman karena 100% dijamin negara, dengan imbal hasil fixed rate, ORI024 menjadi pilihan investasi yang memberikan passive income tetap untuk tiga sampai enam tahun ke depan. Imbal hasilnya tidak akan turun meskipun kondisi perekonomian naik-turun. Pada kesempatan ini, kami juga ingin menyampaikan apresiasi kepada para investor atas kepercayaan berinvestasi SBN bersama Bibit,” kata Angie.

Pembelian/pemesanan minimal untuk ORI024-T3 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 milyar. Di sisi lain, pembelian/pemesanan minimal untuk ORI024-T6 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp10 milyar. Pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada tanggal 15 Desember 2023 (long coupon), dan selanjutnya pembayaran kupon akan dilakukan setiap bulan setiap tanggal 15. 

Tak perlu khawatir juga, ORI024 merupakan SBN berjenis tradeable yang dapat dijual sebelum jatuh tempo, mulai tanggal 16 Desember 2023. 

Untuk bisa berinvestasi SBN di Bibit, para pengguna cukup mengklik icon atau banner ‘Surat Berharga Negara (SBN)’ di homepage aplikasi maupun website Bibit. Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor. Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN). Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.

Sebagai informasi, pada akhir tahun 2020, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa terdapat sekitar 460 ribu investor SBN. Angkanya kemudian naik menjadi 611 ribu di akhir 2021, 831 ribu di akhir 2022, dan per Agustus 2023 angkanya telah mencapai 943 ribu investor.

“Tentunya Bibit akan terus mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat basis investor domestik di pasar keuangan kita,” tutup Angie.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Advertisement

Bagikan Artikel: