“Mengapa kuota Nurse sulit tercapai, menurut kami karena persyaratan yang cukup sulit dipenuhi oleh calon pekerja migran kami, sehingga mungkin bisa untuk diturunkan persyaratannya,” pinta Benny.
Ketiga, BP2MI mengusulkan untuk dipertimbangkan perubahan pola kuota penempatan Nurse dan Careworker, di mana kuota Nurse sangat sulit dipenuhi. Jadi, jika kuota Nurse tidak dapat terpenuhi, maka calon Pekerja Migran Indonesia dapat mengisinya pda jabatan Careworker.
Baca Juga: Misi Lestarikan Budaya, Benny Rhamdani Puji Kehadiran Paguyuban Bumi Reyog Ponorogo di Korea Selatan
Keempat, mengusulkan perluasan tempat pelatihan bahasa dan lokasi interview test. Seperti diketahui, Indonesia adalah negara kepulauan. Jika pelaksanaan interview hanya di Jakarta, tentu memberikan kesulitan kepada calon Pekerja Migran Indonesia yang berada di luar ibu kota, karena harus mengeluarkan biaya yang tidak kecil.
“Paling tidak ada tiga lokasi baru yang kami usulkan sebagai tempat pelatihan bahasa dan interview test. Ketiga lokasi tersebut mewakili masing-masing region, seperti wilayah barat dilaksanakan di Surabaya, wilayah timur di Manado, dan wilayah tengah di Medan,” jelas Benny.
Merespon usulan BP2MI, International Operations Section I Japan Foundation, Noguchi Yuko, merasa usulan perluasan tempat pelatihan bahasa dan interview test ini agak sulit diubah dalam waktu dekat.
“Apabila jumlah tempat pelatihan diperluas, berarti JICWELS harus meminta Pemerintah Jepang anggaran yang lebih tinggi lagi,” terangnya.
Baca Juga: Survei Polling Institute: Elektabilitas Prabowo Tinggalkan Ganjar dan Anies
Mr. Kataoka menambahkan, namun pihaknya menyarankan Indonesia untuk berdiskusi di tingkat pemerintah. Pada tanggal 20 November 2023, akan diselenggarakan pertemuan dengan Komite EPA. Pihaknya menyarankan pihak Indonesia menjadikan usulan tersebut dijadikan topik pertemuan, sehingga dapat didiskusikan bersama.**
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement