- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Bidik Pasar Tanda Tangan Digital, Anak Usaha JTPE Kantongi Izin Sebagai Penyelenggara PSRE
PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti ini menyampaikan bahwa salah satu anak usaha Perseroan, yakni PT Solusi Identitas Global Net (SIGN) telah ditetapkan sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Berinduk Non-Instansi, untuk wilayah Indonesia Timur. Hal ini sejalan dengan rencana ekspansi usaha Perseroan untuk membidik penetrasi pasar pada segmen tanda tangan digital.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama JTPE Oei, Allan Wibisono juga menyebutkan hal ini adalah bentuk inovasi Perseroan Untuk antisipasi pada transformasi ke dalam dunia serba digital para customer Perseroan.
“Kedepannya, kami akan terus fokus melakukan berbagai kebijakan strategis, terutama pengembangan produk-produk digital, agar mampu menyesuaikan dengan pola bisnis yang juga mulai memasuki tahap digitalisasi” kata Allan.
Baca Juga: Visi Indonesia Emas, Kominfo Siapkan Talenta Digital Berdaya Saing Global
Lebih lanjut Allan juga menjelaskan, setelah ditetapkannya anak usaha Perseroan sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik Berinduk, pihaknya akan fokus tidak hanya pada segmen korporat, melainkan juga segmen retail, khususnya pada sektor kesehatan dan sektor pendidikan. Melalui strategi ini, diharapkan akan mampu menambah jumlah nasabah sekarang yang sudah mencapai 2.000 nasabah.
“Potensi pasar yang kami miliki cukup besar dan menjanjikan, apalagi mengingat PT. Jasuindo Tiga Perkasa TBK sebagai induk Perusahaan, saat ini sudah memiliki existing customer yang cukup besar baik di Jakarta maupun di Surabaya. Dari existing customer yang ada, kami akan memulainya khususnya customer wilayah Indonesia Timur.” ujar Allan.
Perusahaan juga mempertimbangkan bahwa meskipun sudah banyak perusahaan penyedia tanda tangan digital lain yang tumbuh dari kalangan Startup dan di dukung oleh para pemodal ventura, namun jaringan dan database customer yang dimiliki oleh JTPE adalah salah satu kekuatan utama untuk memenangkan persaingan di segmen tandatangan digital khususnya di segmen corporate customer yang mana sudah menjadi kekuatan JTPE dalam memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi untuk produk – produk JTPE sebelumnya.
Baca Juga: Lewat Industri Digital dan Elektronik, Indonesia Siap Rebut Pasar Global
Selain itu Perseroan juga mulai melakukan persiapan untuk tahun 2024 salah satunya menyikapi perubahan status Jakarta seperti diungkapkan Kepala Disdukcapil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin dalam keterangannya “Tahun 2024 Jakarta tidak lagi menyandang status Daerah Khusus Ibukota (DKI), melainkan Daerah Khusus Jakarta (DKJ) sehingga seluruh pemilik E-KTP harus melakukan pencetakan ulang”. Budi memperkirakan kebutuhan blanko di Jakarta mencapai 8 juta pada 2024, adanya kebijakan ini merupakan peluang bagi Perseroan untuk dapat meningkatkan penjualan khususnya pada segmen security product.
Pada kesempatan ini, Allan juga menambahkan bahwa Perseroan masih optimis untuk mencapai target yang ditetapkan untuk tahun 2023, yakni kenaikan pendapatan sebesar 20% menjadi sekitar sebesar Rp 1,7 triliun rupiah, dan juga pencapaian laba bersih sekitar sebesar Rp 160 miliar. “Pemulihan sektor ekonomi akan tetap menjadi fokus utama Perseroan dan akan kami optimalkan sebaik-baiknya agar mampu menjadi momentum yang baik bagi Perseroan untuk mencatatkan kinerja yang lebih baik pada periode-periode mendatang,” tambah Allan pada akhir keterangan persnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement