Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percepat Inklusi Keuangan, OJK Gelar Pameran dan Festival Batik di Banyuwangi

Percepat Inklusi Keuangan, OJK Gelar Pameran dan Festival Batik di Banyuwangi Kredit Foto: OJK
Warta Ekonomi, Banyuwangi -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus berupaya mempercepat perluasan inklusi keuangan untuk mencapai pemerataan kesejahteraan masyarakat khususnya bagi para pelaku UMKM.

Dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023, Kantor OJK Jember bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Banyuwangi menggelar Pameran Lembaga Jasa Keuangan dan Parade Duta Batik Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang dikolaborasikan dengan kegiatan Banyuwangi Batik Festival guna mendukung kelestarian budaya dan UMKM Batik di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (21/10/2023).

Hadir dalam kegiatan itu Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Direktur Pengawasan LJK 2 dan Manajemen Strategis Kantor Regional 4 Jawa Timur Dedy Patria, Kepala OJK Jember Hardi Rofiq Nasution, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jember Gunawan, Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJK) Jember Sukari, serta Pimpinan Lembaga Jasa Keuangan.

Kegiatan diikuti 18 LJK dan didukung oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banyuwangi yang turut menggerakkan 19 UMKM setempat dan asosiasi batik Banyuwangi.

“Jadi ini adalah program yang terus kita lakukan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Kami melihat literasi dan inklusi keuangan ini bisa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah. Kami juga melihat bagaimana pembiayaan ini bisa fokus untuk mengembangkan di sektor perempuan dan UMKM,” kata Friderica dalam sambutannya. Baca Juga: Ini 11 Poin Penting Aturan Baru OJK Soal Efek Bersifat Utang dan Sukuk

Kegiatan yang berlangsung sejak 20 – 21 Oktober 2023 di Pasar Wisata Terpadu Banyuwangi ini merupakan puncak dari rangkaian program TPAKD Banyuwangi yang terdiri dari Penyaluran Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) yang bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia dan PT Pegadaian, peningkatan literasi waspada investasi illegal kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Banyuwangi, dan Training of Trainer kepada Lembaga Jasa Keuangan yang selanjutnya akan menjadi partner dalam melakukan edukasi keuangan di 28 kelurahan dan 189 desa di Banyuwangi.

Lebih lanjut, Friderica menyampaikan bahwa OJK memiliki banyak sekali program yang dapat disinergikan dengan Pemerintah Daerah, salah satunya adalah Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) dan Desaku Cakap Keuangan.

“Melalui program EKI ini, kita melihat apa yang menjadi sumber kekuatan desa tersebut, misalnya batik, tenun, songket, atau wisatanya. Ini bisa dijadikan tindak lanjut untuk kita dapat mengedepankan kerja sama dalam bentuk Ekosistem Keuangan Inklusif di berbagai desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah,” kata Friderica.

Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan dilaksanakan setiap tahun pada Oktober dan menjadi momentum bagi OJK mendukung upaya pemerintah mengejar target inklusi keuangan 90% pada 2024.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang dilakukan OJK mencatat indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, sementara indeks inklusi keuangan tercapai 85,10 persen. Sementara tingkat literasi dan inklusi di wilayah Kantor OJK Jember termasuk di dalamnya Kabupaten Banyuwangi tercatat sebesar 58,55 persen dan 86,01 persen.

Dalam sambutannya, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengapresiasi kegiatan ini yang diharapkan mampu mendorong peningkatan perekonomian Kabupaten Banyuwangi dan menjadikan masyarakat well literate terhadap aktivitas keuangan legal dan aware terhadap aktivitas keuangan yang ilegal.

“Kami berharap kerja sama dengan OJK ini terus dapat disinergikan, dilaksanakan. Terutama dalam literasi keuangan masyarakat, untuk menghindari korban skema penipuan investasi/pinjol ilegal,” kata Ipuk. Baca Juga: Di Depan Ribuan Mahasiswa, OJK Beberkan Tiga Jalur Model Penguatan Governansi SJK

Kegiatan puncak BIK 2023 di Banyuwangi dibuka dengan Fashion Show Pedestrian, edukasi waspada pinjol dan investasi ilegal serta kejahatan digital, parade Duta Batik LJK dengan tema batik khas Banyuwangi “Sembruk Cacing” dan ditutup dengan uji wawasan seputar sektor jasa keuangan.

Selain itu, pada kesempatan tersebut juga diserahkan secara simbolis pemberian Kredit Usaha Rakyat kepada UMKM di Banyuwangi untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: