PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menerapkan penggunaan teknologi terbaru di lapangan melalui transformasi digital untuk meningkatkan produksi minyak di Wilayah Kerja (WK) Rokan, yang termasuk dalam ikhtiar pencapaian target 1 juta barel minyak per hari (BOPD) di tahun 2030.
Corporate Secretary PHR, Rudi Arrifianto mengatakan untuk mencapai target produks migas 1 juta BOPD di tahun 2030, pihaknya terus berinovasi melalui teknologi dan digitalisasi.
Baca Juga: DPR Apresiasi Kinerja Pertamina, Tombak Energi Ramah Lingkungan di Indonesia
“Tak bisa dipungkiri, industri migas saat ini menghadapi banyak tantangan, tetapi, dengan bantuan teknologi baik dari sisi teknis maupun IT, kami berupaya untuk memberikan hasil yang terbaik demi memenuhi target produksi migas dan memenuhi kebutuhan energi nasional,” ujar Rudi dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (26/10/2023).
Seperti diketahui, PT PHR merupakan perusahaan yang bertindak sebagai operator dalam pengelolaan WK Rokan, mulai dari 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Dimana, produksi dari WK Rokan mencerminkan seperempat dari produksi minyak mentah Indonesia dan sepertiga dari keseluruhan produksi Pertamina yang 100% hasilnya diolah kilang Pertamina.
“Wilayah Kerja Rokan adalah lapangan migas terbesar dengan luas sekitar 6.200 km2 yang mana kondisi peralatannya harus dijaga kehandalannya, oleh karena itu transformasi digital menjadi salah satu kunci untuk menjaga produksi dan efisiensi operasional di WK ini," ujarnya.
Sementara itu, Vice Presiden IT OHR, Triatmojo Rosewanto, menyampaikan transformasi digital merupakan hal yang sangat penting dan memiliki peran yang signifikan dalam peningkatan produksi di wilayah kerja PHR.
Menurutnya, transformasi digital sektor industri migas merupakan bagian dari strategi Indonesia Oil dan Gas (IOG) 4.0 yang sedang dijalankan.
Baca Juga: Pertamina Harus Bedakan Cara Pembelian Solar Subsidi untuk Nelayan
Digitalisasi industri migas memungkinkan seluruh operasional utama migas diintegrasikan dan dipantau melalui sistem terpusat. Berbagai aktivitas yang dipantau ialah yang meliputi pengeboran, monitoring pengapalan, lifting, inventory hingga operasional produksi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement