Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rugi Sendiri, Jokowi Diminta Ojo Kesusu Soal Wacana Suntik Mati PLTU

Rugi Sendiri, Jokowi Diminta Ojo Kesusu Soal Wacana Suntik Mati PLTU Kredit Foto: PLN
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, menyebut perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kementerian ESDM agar segera menyuntik mati PLTU mencerminkan sikap Pemerintah yang tunduk didikte oleh pihak asing.

Perintah tersebut, kata Mulyanto, dapat merugikan negara, karena aset PLTU ini masih bernilai secara ekonomis, masih dapat memproduksi listrik dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Inpres Jalan Daerah di Lampung, Menteri Basuki: Progress Capai 60%

Mulyanto minta Pemerintah jangan buru-buru menyuntik mati PLTU, apalagi dengan mengunakan dana APBN di saat keuangan negara sedang kembang-kempis.

Sementara hingga saat ini bantuan dari negara-negara donor belum terealisasi. Karena mereka sedang sibuk dengan urusannya masing-masing.

“Menyuntik mati PLTU berarti mematikan aset produktif pembangkit listrik, sehingga harus ada biaya kompensasinya. Ini kan langkah yang kontraproduktif. Kita berharap negara donor yang sudah berjanji akan memberikan hibah atau dana murah untuk program ini melalui skema JETP (just energy transition patnership) menepati komitmennya. Tapi nyatanya tidak terlihat,” ujar Mulyanto, dilansir pada Sabtu (28/10).

Mulyanto menolak bila program transisi energi ini harus ditanggung APBN. Sebab yang berkepentingan terhadap program ini bukan hanya Indonesia. Karena itu biaya transisi energi ini semestinya ditanggung bersama.

“Masak kita harus merogoh kocek sendiri dari APBN untuk program yang bersifat global seperti ini?” tegas Mulyanto.

Baca Juga: Siap Dongkrak Ekonomi Sumatera, Tol Indralaya-Prabumulih Diresmikan Presiden Jokowi

Mulyanto khawatir kalau pendekatan seperti ini berlanjut APBN akan jebol, pembiayaan sektor lain terbengkalai. Ujung-ujungnya tarif listrik naik dan masyarakat lagi yang dirugikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: