Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

LinkedIn Capai 1 Miliar Anggota, Tambahkan Fitur AI untuk Pencari Kerja untuk Pengguna Berbayar

LinkedIn Capai 1 Miliar Anggota, Tambahkan Fitur AI untuk Pencari Kerja untuk Pengguna Berbayar Kredit Foto: Unsplash/inlytics | LinkedIn Analytics Tool
Warta Ekonomi, Jakarta -

Jejaring sosial yang fokus pada bisnis dan pencarian kerja milik Microsoft, LinkedIn menyatakan bahwa mereka kini telah memiliki lebih dari 1 miliar anggota dan menambahkan lebih banyak fitur kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk pengguna berbayar.

Dilansir dari laman Reuters pada Kamis (2/11/2023), LinkedIn berada di tingkat teratas jaringan media sosial yang cakupannya bersaing dengan platform Meta, sebab platform media sosial ini melewati angka 1 miliar pengguna, yang memungkinkan pengguna dapat membuat profil yang mencantumkan pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan profesional mereka. 

Menurut pernyataan LinkedIn, sekitar 80% dari anggota terbaru mendaftar dari luar Amerika Serikat. 

Baca Juga: Data dari LinkedIn: Keterampilan Kerja akan Berubah 65% karena AI pada 2030

LinkedIn memiliki tingkat keanggotaan gratis tetapi juga menawarkan langganan berbayar. Pengguna dengan tingkat keanggotaan berbayar sebesar US$39,99 (Rp634.503) per bulan akan mendapatkan fitur AI baru yang dapat memberi tahu mereka, yang mungkin sedang mencari-cari lowongan pekerjaan, apakah mereka adalah kandidat yang baik berdasarkan informasi di profil mereka.

Sistem AI tersebut juga dapat merekomendasikan perubahan profil untuk membuat pengguna lebih kompetitif dalam mendapatkan pekerjaan.

Menurut Chief Product Officer (CPO) LinkedIn, Tomer Cohen – dalam sebuah wawancara – alat tersebut dirancang untuk membantu pengguna beralih dari yang melihat secara kasual menjadi mampu mengambil langkah. 

"… dari yang tadinya hanya melihat-lihat lowongan pekerjaan dan merasa tidak percaya diri menjadi mampu membuat kemajuan yang luar biasa hanya dalam satu sesi, sampai pada sebuah interaksi," ujar Cohen yang dilansir pada Kamis (2/11/2023). 

LinkedIn juga memperkenalkan sebuah tombol pada hari Rabu lalu, yang akan meringkas tulisan panjang menjadi beberapa poin penting yang disesuaikan untuk setiap pengguna. Misalnya, dengan memberikan poin-poin berbeda dari seorang pialang saham kepada seorang profesional penjualan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: