Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagi-Lagi Pelajar Tewas Karena Tawuran, Ahmad Sahroni Minta Polisi Bikin Program Positif, dari Street Boxing hingga Street Race

Lagi-Lagi Pelajar Tewas Karena Tawuran, Ahmad Sahroni Minta Polisi Bikin Program Positif, dari Street Boxing hingga Street Race Kredit Foto: Instagram/Ahmad Sahroni
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang pelajar dilaporkan tewas setelah diduga terlibat tawuran di Bandar Lampung, Senin (30/10). Dikatakan juga bahwa tawuran ini turut melibatkan beberapa sekolah di wilayah tersebut. Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, pihaknya kini masih mendalami kejadian tersebut.

Maraknya kasus tawuran pelajar ini kemudian membuat Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni angkat bicara. Sahroni menilai, polisi sudah harus lebih agresif dalam melakukan pencegahan, dan tidak terbatas pada edukasi saja. 

“Untuk kesekian kalinya, kita mendengar aksi tawuran yang sampai mengakibatkan kematian korbannya. Ini sudah kejahatan terencana yang harus ditangani dengan sangat serius. Polisi tidak cukup hanya menangkap pelaku di lapangan dan edukasi saja, tapi harus bekerjasama dengan sekolah untuk melakukan antisipasi lebih jauh yang juga komprehensif,” ujar Sahroni dalam keterangannya hari ini (2/11).

Selanjutnya Sahroni memberi saran agar kepolisian, bekerja sama dengan pihak sekolah, untuk mengadakan kegiatan-kegiatan positif untuk para pelajar. Hal ini dinilai dapat mengurangi ketertarikan pelajar untuk kembali terlibat tawuran.

“Akan lebih bagus kalau polisi bersama pihak sekolah, turut bekerja sama membuat program-program positif di sana. Bisa contoh Polda Metro Jaya yang sempat buat program street boxing untuk para pelajar. Saya kira ini akan efektif dan solutif untuk kurangi intensitas anak muda beralih kembali ke tawuran,” tambah Sahroni.

Sebab menurut Sahroni, permasalahan tawuran pelajar umumnya tak jauh dari rasa ingin mencari jati diri yang dialami para remaja. Untuk itu, menghadirkan sosialisasi dan kegiatan positif dapat menjadi solusi atas permasalahan ini.

“Para remaja ini hanya perlu diarahkan ke kegiatan-kegiatan yang positif, itu saja sebenarnya. Karena memang sedang masa-masanya mereka mencari jati diri,” demikian Sahroni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: