Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Menangkan Prabowo dan Gibran, Arief Rosyid Bakal Mundur dari Komisaris BSI

Demi Menangkan Prabowo dan Gibran, Arief Rosyid Bakal Mundur dari Komisaris BSI Kredit Foto: Instagram @ariefrosyid.id
Warta Ekonomi, Jakarta -

Muhammad Arief Rosyid Hasan telah resmi ditunjuk menjadi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di pemilihan Presiden 2024. Berkaitan dengan hal tersebut, Arief Rosyid menyatakan bila dirinya pun akan mundur dari jabatan sebagai Komisaris PT Bank Syariah Indonesia Tbk.  

“Saya telah meminta izin kepada Komisaris Utama BSI, Bapak Muliaman Haddad dan Menteri BUMN Bapak Erick Thohir. Dalam komunikasi yang terjalin, saya menyampaikan pengunduran diri ini sebagai komitmen saya untuk menjaga marwah BSI sebagai salah satu lembaga perbankan milik BUMN yang diandalkan bangsa Indonesia dan umat Islam,” ungkap Arief. 

Baca Juga: Rosan Roeslani Berharap Khofifah Indar Parawansa Gabung TKN Prabowo-Gibran

Arief juga berterima kasih kepada jajaran komisaris dan direksi BSI atas  sinergi yang dijalin selama hampir tiga tahun belakangan ini. 

“Saya bangga dapat berkontribusi melalui lembaga yang krusial untuk pembangunan ekonomi syariah di Indonesia. Lembaga yang didapuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk membawa bangsa kita diperhitungkan dalam level global pada bidang keuangan syariah. Terima kasih kepada para jajaran komisaris, direksi, dan seluruh keluarga besar BSI,” tutupnya.

Baca Juga: Tim Kampanye Nasional Pasangan Prabowo-Gibran Resmi Diumumkan, Rosan: Kita Siap

Arief Rosyid, tercatat sebagai Wakil Direktur TKN Milenial Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 dan aktif sebagai tokoh aktivis, dari gerakan milenial di berbagai segmen, masjid/pesantren, hingga ekonomi dan keuangan syariah.

“Suara pemuda adalah suara mayoritas dalam Pilpres 2024 mendatang. Yang terpenting adalah bagaimana kita generasi muda, benar-benar hadir menjadi representasi generasi kita agar pemuda bukan hanya menjadi obyek apalagi komoditas. Sebaliknya, pemuda harus duduk bersama sebagai subyek dari kebijakan publik untuk memperluas kebermanfaatan terhadap pemuda lain,” tutup Arief Rosyid Hasan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: