Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tanpa Dukungan Jokowi, Kader Optimistis PDIP Bisa Menangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024

Tanpa Dukungan Jokowi, Kader Optimistis PDIP Bisa Menangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024 Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presidium Ganjar-Mahfud (GaMa) Centre Sutrisno Pangaribuan optimistis PDIP bisa menangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024 tanpa dukungan Jokowi.

Sebagaimana diketahui, Jokowi dan keluarga dinilai bermanuver dengan menjadikan Putra Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Menurut Sutrisno, Pada 2014 PDIP berhasil mengangkat Jokowi tanpa dukungan kekuasaan, hal itu ia yakini bisa terjadi di lagi di 2024 dengan Ganjar-Mahfud.

PDIP pernah berhasil memenangkan Pilpres (2014) saat mengusung capres orang biasa, Jokowi, meski tanpa dukungan dari kekuasaan. Maka PDIP pasti dapat memenangkan Ganjar- Mahfud dalam Pilpres meski tanpa dukungan dari kekuasaan,” ungkap Sutrisno yang juga kader PDIP dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (10/11/23).

Baca Juga: Anies Baswedan Mau Bawa Anak-anak Palestina ke Indonesia: Apa Susahnya Bawa Mereka ke Sini?

Menurutnya, kunci memenangkan Ganjar-Mahfud adalah dengan meraih kepercayaan dan dukungan rakyat bukan endorse dari seorang Jokowi.

Karenanya, ia mendorong agar partainya tersebut fokus bekerja mendengarkan aspirasi rakyat untuk membangun kepercayaan mereka.

Dalam politik semua hal bisa terjadi, cinta dan pengkhianatan itu hal biasa. Namun PDIP harus segera move on, berjuang bersama rakyat meraih kemenangan. PDIP harus meyakini bahwa hanya dengan rakyatlah kemenangan sejati dapat diraih,” jelasnya.

Baca Juga: Jokowi Sebut Banyak Drama di Dunia Politik, KORNAS: Menunjuk Diri Sendiri

Ia juga menegaskan PDIP harus move on dan tak terlalu bergantung kepada Jokowi yang telah melakukan manuver terhadap partai.

PDIP harus segera move on dari Jokowi dan keluarganya agar rakyat dapat menilai kemandirian dan kepercayaan diri PDIP dan GaMa. Jokowi dan keluarganya adalah masa lalu, yang bukan jadi bagian dari masa depan PDIP. Saatnya berhenti memberi perlakuan istimewa kepada kader manapun, sebab setiap kali ada anak emas (diberi hak istimewa), maka kita akan mendapati anak tiri. Perlakuan istimewa yang diberi selama ini kepada Jokowi dan keluarganya, membuat banyak kader menjadi anak tiri, sebagian lagi memilih pergi,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: