Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Persiapkan SDM Unggul untuk Menyongsong Indonesia 2045, President University Tempuh Jalur Ini

Persiapkan SDM Unggul untuk Menyongsong Indonesia 2045, President University Tempuh Jalur Ini Kredit Foto: President University
Warta Ekonomi, Jakarta -

Untuk menyongsong Indonesia Emas, pemerintah menetapkan empat pilar, yakni SDM yang kompeten dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, akses infrastruktur yang adil, serta penguatan ketahanan nasional dan tata kelola.

Meski begitu, Rektor President University Prof. Dr. Chairy mengungkapkan bila dalam hal talenta yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, Indonesia relatif masih tertinggal jika dibandingkan dengan negara- negara tetangga di ASEAN dan Asia Pasifik.

Merujuk pada laporan World Talent Ranking (WTR) yang dipublikasikan tahun 2023 oleh Institute for Management Development (IMD) yang berbasis di Swiss, Indonesia masih menempati peringkat ke- 47. Sementara, negara tetangga, seperti Singapura menempati peringkat ke-8, atau Malaysia ke-33, dan Thailand ke-45.

Lima negara teratas ditempati oleh Swiss, disusul Luksemburg, Islandia, Belgia dan Belanda. Di kawasan Asia Pasifik, Hongkong menempati peringkat ke-16, Australia ke-18, Taiwan ke-20, Korea Selatan ke-34, dan China di peringkat ke-41. 

Baca Juga: Dorong SDM Indonesis, FPKLP Lakukan Kerja Sama dengan Kadin

Merujuk laporan WTR, papar Chairy, negara-negara yang menempati peringkat atas menekankan betul pentingnya pelatihan profesional dan magang yang terintegrasi dalam sistem pendidikannya, ketimbang mata pelajaran yang bersifat akademis.

“Strategi itulah yang kini ditempuh pemerintah dengan mendorong pendidikan yang berbasis vokasi. Strategi lainnya, dengan meningkatkan anggaran dalam bidang pendidikan,” ungkap Prof. Chairy, dalam ajang China-ASEAN Human Resources Cooperation and Development Forum yang digelar pada Sabtu-Minggu, 3-4 November 2023, di Kota Nanning, Guanxi, China. 

Berbicara tentang pentingnya pelatihan profesional dan magang, ungkap Prof. Chairy, President University sudah menerapkannya sejak lama. “Sejak awal President University memang sudah merancang magang sebagai bagian dari kegiatan perkuliahan. Itu sebabnya mahasiswa angkatan pertama, yang bergabung pada 2002, pun sudah menjalami program magangnya pada tahun 2005,” ungkapnya.

Papar Prof. Chairy, “Mengapa magang begitu penting bagi kami? Ilustrasinya sederhana. Kalau kita ingin bisa berenang, di mana tempat belajar yang paling tepat? Di kelas, atau di kolam renang? Lewat program magang, kami mendorong mahasiswa untuk langsung terjun ke “kolam renang”, yakni dengan magang di berbagai industri.” Konsep ini diterapkan pula untuk mahasiswa yang setelah lulus ingin mendidikan usaha sendiri atau menjadi pengusaha.

Baca Juga: Sri Mulyani: Kelola Aset Negara Rp11.000 Triliun, LMAN Butuh SDM Solutif dan Inovatif!

Dalam forum di China tersebut, Prof. Chairy kemudian memaparkan tentang konsep magang di President University yang terbagi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, mahasiswa sedini mungkin diperkenalkan dengan konsep dan pentingnya magang, serta didorong terlibat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler untuk mengasah kemampuan kepemimpinannya. Masih pada tahap ini, mahasiswa juga diajak mulai membangun portofolio dirinya.

Pada tahap kedua, mahasiswa belajar dari para praktisi bisnis dan alumni tentang sukses berkarier dan pentingnya membangun jejaring. “Untuk tahap ini diharapkan mahasiswa mulai dapat memvisualisasikan karier seperti apa yang mereka harapkan di masa mendatang. Ajang seperti ini diharapkan mampu membulatkan tekad mahasiswa untuk berhasil dalam studinya,” urai Prof. Chairy.

Tahap ketiga adalah ketika mahasiswa betul-betul menjalani program magangnya di perusahaan atau organisasi lainnya. Untuk mencapai kinerja terbaiknya, selama magang mahasiswa akan dibimbing oleh dosen pembimbing dari President University dan dari pihak perusahaan atau organisasi. Pada tahap ini, mahasiswa memiliki kesempatan magang selama empat bulan hingga satu tahun

Prof. Chairy mengungkapkan, “Oleh karena kinerjanya yang baik selama magang, banyak perusahaan yang tertarik untuk langsung merekrut mahasiswa tersebut. Itu sebabnya banyak mahasiswa President University yang sudah diterima bekerja, padahal yang bersangkutan belum lulus atau belum diwisuda.” Data tahun 2022, lanjut Prof. Chairy, ada 55% mahasiswa President University ditawari oleh perusahaan untuk langsung bekerja sebelum mereka lulus atau diwisuda.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: