Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Polling Institute: 60,4 Persen Masyarakat Puas dengan Praktik Demokrasi

Survei Polling Institute: 60,4 Persen Masyarakat Puas dengan Praktik Demokrasi Presiden Joko Widodo (kanan) menyerahkan bantuan kepada para petani saat meninjau panen padi di area persawahan Kelompok Tani Mukti Tani IV, Desa Ciasem Girang, Ciasem, Subang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023). Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi meninjau panen padi di sawah seluas 500 hektare dan membagikan bantuan secara langsung kepada para petani. | Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Temuan terbaru Polling Institute mayoritas rakyat menyatakan puas dengan praktik demokrasi di Indonesia. 

Survei Polling Institute dilakukan dalam rentang 15-17 November 2023, menempatkan 1.496 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon, dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

"Lebih dari separuh, 60,4 persen, masyarakat merasa puas dengan praktik demokrasi sampai sejauh ini,” kata Peneliti Polling Institute Kennedy Muslim saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Dinamika Elektoral Terkini: Mungkinkah Pilpres 2024 Satu Putaran?’ secara virtual, Kamis (23/11).

Temuan tersebut sekaligus menjawab isu keresahan publik akan keberlangsungan demokrasi di Indonesia, dampak kontestasi Pilpres 2024. Nyatanya, mayoritas masyarakat menilai tak ada persoalan dalam praktik demokrasi di Indonesia.

Jika dibedah, ada 6,9 persen yang menyatakan sangat puas dengan jalannya demokrasi. Ada juga 53,5 persen yang menyatakan cukup puas.

"Sementara ada juga yang merasa tidak puas, angkanya mencapai 34,5 persen. Yang tidak menjawab sebanyak 5,1 persen,” ungkap Kennedy.

Menurut Kennedy, terjadi peningkatan kepuasan publik terhadap jalannya demokrasi saat ini. Jika pada temuan Oktober angka masyarakat yang puas baru menyentuh 51,4 persen, memasuki November terjadi peningkatan menjadi 60,4 persen.

"Sebaliknya, terjadi penurunan terhadap penilaian tidak puas, semula (Oktober) 42,3 persen menjadi 34,5 persen,” kata Kennedy.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: