Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Klaim 'Perubahan' Banyak Didukung, Anies Baswedan: Ada Kesadaran Baru!

Klaim 'Perubahan' Banyak Didukung, Anies Baswedan: Ada Kesadaran Baru! Capres nomor urut satu Anies Baswedan meninggalkan lokasi usai menghadiri acara Ijtima Ulama di Komplek Majelis Az Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/11/2023). Acara Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional yang digelar oleh tiga pihak, yakni Front Persaudaraan Islam, Persaudaraan Alumni 212, dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) diikuti oleh 600 peserta perwakilan seluruh Indonesia dan mengambil tema Menyatukan Arah Perjuangan Umat Islam Menuju Pembaharuan Indonesia yang lebih baik. | Kredit Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyebut mulai banyak muncul kesadaran tentang pentingnya perubahan yang juga selama ini ia dan pihaknya suarakan.

Hal ini Anies sampaikan di acara Kick off Kampanye Nasional bertempat di Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/23).

Menurut Anies, semangat perubahan kerap tidak diterima oleh orang-orang yang selama ini sudah menikmati pembangunan dan pertumbuhan yang ada.

Hanya saja, lanjut Anies, beberapa peristiwa, kejadian, dan temuan akhir-akhir ini yang terjadi di Indonesia memunculkan kesadaran baru tentang arti penting perubahan.

“Kita sering menemukan pertanyaan tentang kenapa harus ada perubahan. Ketika bicara perubahan yang menyangkut rumah tangga dan perekonomian, bagi sebagian yang sudah merasakan nikmatnya pembangunan, perubahan itu sepeti tidak diinginkan, karena seakan-sekan agenda perubahan hanya untuk yang belum mendapatkannya alias agenda yang termarjinalkan,” jelas Anies dilihat live di kanal Youtube PKS TV, Minggu (26/11/23).

Baca Juga: Pakar Sebut Janji Makan Siang Gratis Prabowo Subianto Tidak Efektif Atasi Stunting: Rakyat Makannya 3 Kali Sehari!

“Tapi beberapa minggu ini kita menyaksikan kondisi kenegaraan yang mengalami keunikan baru yang membuat mereka yang sudah merasakan pembangunan mulai berpikir mereka perlu perubahan di negeri ini,” tambahnya.

Anies juga menjelaskan ketimpangan jadi masalah serius yang harus disegerakan penyelesaiannya.

Sebagai contoh, ia menyinggung soal Maluku Utara yang laju pertumbuhan PDB-nya 23 persen tapi penurunan tingkat penganggurannya hanya 0,08 persen. Menurut Anies hal serupa juga terjadi di wilayah lainnya

“Di semua wilayah penurunan tingkat pengangguran terbuka itu rendah sekali, kami ingin ini berubah,” ungkapnya.

“Kemudian investasi menanjak tapi serapan tenaga kerja justru menurun, Investasi sejak 2013 sampai 2022 terjadi peningkatan, tapi ketika melihat penyerapan tenaga kerja per 1 T investasi maka kita menurun dari 4.500 jadi 1.100 artinya investasi kita meningkat tapi justru efek penyerapan tenaga kerjanya menurun, kenapa ini terjadi? Karena kita tidak mengambil sektor yang meryerap tenaga kerja,” tambahnya.

Anies mengungkapkan masalah ketimpangan ini perlu diselesaikan, karenanya perlu adanya perubahan sebagaimana yang ia dan pihaknya suarakan.

Anies menilai selama ini masalah ketimpangan dan tidak meratanya pertumbuhan tak pernah diseriusi oleh pemerintah pusat.

“Ini ilustrasi betapa selama ini masalah ketimpangan tidak jadi agenda serius, soal pemerataan tidak jadi agenda serius. Ke depan kita akan lakukan perubahan,” tambahnya.

Mengutip laman Badan Pusat Statistik, disebutkan Perekonomian Indonesia tahun 2022 yang dihitung berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp19.588,4 triliun dan PDB per kapita mencapai Rp71,0 juta atau US$4.783,9. Ekonomi Indonesia tahun 2022 tumbuh sebesar 5,31 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70 persen. 

Baca Juga: Investor Asing Belum Ada di IKN, Jokowi: Masa Satu Saja Ndak Ada...

Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2022 sebesar 5,86 persen, turun sebesar 0,63 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2021.

Gibran bin Jokowi: Tidak Ada Perubahan!

Sementara itu, Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang juga Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan tidak ada yang namanya perubahan.

Menurutnya program yang sudah ada harus dilanjutkan demi Indonesia lebih baik.

"Jadi saya selalu menggaungkan yang namanya keberlanjutan dan penyempurnaan, jadi nggak ada yang namanya perubahan, tidak ada juga arah baru, pokoknya kita melanjutkan yang sudah ada dan menyempurnakan yang sudah ada," ungkap Gibran saat berdialog dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di Dolok Sanggul, Humbang Hasundutan (Humbahas) beberapa waktu lalu, dikutip dari laman detikcom, Senin (27/11/23).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: