Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pakar Sebut Janji Makan Siang Gratis Prabowo Subianto Tidak Efektif Atasi Stunting: Rakyat Makannya 3 Kali Sehari!

Pakar Sebut Janji Makan Siang Gratis Prabowo Subianto Tidak Efektif Atasi Stunting: Rakyat Makannya 3 Kali Sehari! Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

Program makan siang gratis untuk anak yang dijanjikan Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dapat sorotan dari Dr. dr. Sukadiono, M.M saat menjadi Panelis di acara dialog terbuka yang diselenggarakan PP Muhammadiyah yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Jumat (24/11/23).

Sukadiono menilai diperlukan langkah yang lebih konkret daripada sekadar memberi makan siang gratis untuk anak-anak.

“Stunting masih jadi problem, ini tidak cukup kemudian diberikan susu saat makan siang saja,” ujar Sukadiono sebagaimana dilihat live di kanal Youtube TV Muhammadiyah, Jumat (26/11/23).

Menurut Sukadiono, pola makan masyarakat 3 kali sehari harus jadi pertimbangan dalam intervensi pemberian makan siang gratis untuk anak.

Baca Juga: Jurus Prabowo Tangani Masalah Terorisme: Rakyat Tidak Boleh Kurang Makan

Karenanya, ia menegaskan butuh langkah intervensi lebih ekstrem untuk serius mengatasi masalah stunting.

“Kita tahu bangsa kita makannya 3 kali, Kalau hanya sekadar makan siang saja mungkin tidak akan cukup apalagi kemudian untuk mengatasi gizi anak stuting. Artinya ini harus ada tindakan yang betul-betul ekstrem agar angka stunting diturunkan dan tentu yang sekarang target ini kan 14 persen tetapi dengan kondisi disparitas saat ini rasanya agak berat,” jelasnya.

Sementara itu, Prabowo menjelaskan langkah memberi makan siang gratis ini sudah dilakukan negara-negara lain dan efektif menambah gizi anak-anak. Meski belum bisa memenuhi porsi makan 3 kali sehari, menurut Prabowo programnya ini bisa membantu orang tua dalam memenuhi gizi yang dibutuhkan anak-anak.

“Menurut pandangan kami dan pelajaran yang kita ambil dari negara lain minimal kita kasih satu kali makan. Kalau kebutuhan kalori presentase protein, kabro, dll, kurang ideal ya minimal kita sudah mengurangi kesulitan sepertiganya,” jelasnya.

“Tetapi kalau kita nanti hitung dengan benar kalau yang satu kali makan komponen protein cukup itu akan sangat membantu, dan juga bapak ibu akan merasa bebannya dikurangi, apalagi kalau anaknya lebih dari satu,” ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: