Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tantangan dan Peluang Pengembangan Industri Otomotif Indonesia serta Pendorong Majunya Kendaraan Listrik

Tantangan dan Peluang Pengembangan Industri Otomotif Indonesia serta Pendorong Majunya Kendaraan Listrik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia menghadapi tantangan serius dalam industri pertambangan, khususnya ekspor nikel ore ilegal. Anggota DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto, menekankan urgensi penangkapan semua pihak terlibat dalam kegiatan ilegal ini.

Ia menyebutnya sebagai kejahatan luar biasa, mengingat dampaknya pada sumber daya alam yang besar. Presiden Joko Widodo juga didorong untuk mengambil peran aktif dalam menyelesaikan masalah ini, terutama karena hal ini dapat mengganggu program hilirisasi nikel di dalam negeri.

Dalam konteks ini, Mulyanto menyoroti pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap pengelolaan pertambangan bijih nikel nasional. Ia khawatir bahwa kasus nikel ilegal yang terungkap hanyalah puncak gunung es, dengan kemungkinan adanya kebocoran ekspor nikel ilegal yang merugikan program hilirisasi.

Baca Juga: Sikat Habis Nikel Ore Ilegal, DPR: Jangan Lupa Bandar dan Bekingannya!

Menyikapi cadangan nikel yang terus menipis, Mulyanto menyarankan pemerintah untuk secara cermat mengelola sumber daya alam ini. Ia menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan pelarangan ekspor NPI dan Feronikel serta memberlakukan moratorium pembangunan smelter nikel yang menghasilkan produk setengah jadi. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mendorong nilai tambah dari sumber daya nikel, meningkatkan kemandirian industri, dan mengurangi ekspor bahan mentah.

Namun, situasi ini juga menciptakan tantangan bagi industri otomotif, yang merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan beberapa smelter nikel dalam negeri mengalami kesulitan pasokan bahan baku, pemerintah harus berhati-hati dalam menetapkan kebijakan untuk tidak menghambat produksi smelter dan industri terkait.

Di sisi lain, sektor otomotif Indonesia tengah mengalami pertumbuhan yang positif, terutama dalam penjualan mobil dan ekspor. Dukungan terhadap pengembangan kendaraan listrik menjadi poin penting, terutama dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia.

Baca Juga: Punya Nikel Melimpah, Indonesia Siap jadi Produsen Kendaraan Listrik Dunia

Menko Airlangga menyambut baik komitmen perusahaan otomotif dalam memproduksi mobil listrik, dan dia berharap dapat diversifikasi jenis mobil listrik di Indonesia.

Pengembangan kendaraan listrik di Indonesia juga didorong oleh insentif pemerintah, seperti bantuan untuk KBLBB roda dua dan PPN-DTP untuk mobil dan bus listrik. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat implementasi kendaraan listrik dan meningkatkan daya saing industri otomotif Indonesia.

Dengan potensi manfaat ekonomi yang signifikan pada tahun 2040, Indonesia perlu memastikan bahwa upaya dalam pengembangan industri otomotif dan energi bersih berjalan sejalan. Kesinambungan investasi, kebijakan yang bijaksana, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan akan menjadi kunci kesuksesan bagi masa depan industri otomotif Indonesia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Amry Nur Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: