Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies Baswedan Beber Pengalaman Sulitnya Jalankan Peraturan Gubernur karena Harus Disetujui Pusat: Padahal...

Anies Baswedan Beber Pengalaman Sulitnya Jalankan Peraturan Gubernur karena Harus Disetujui Pusat: Padahal... Kredit Foto: Antara/Uyu Septiyati Liman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan blak-blakan menyinggung kerumitan birokrasi pemerintahan di Indonesia khususnya pengalamannya saat menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.

Hal ini Anies sampaikan saat dialog pers bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Jumat (1/12/23).

Anies menyinggung desentralisasi yang sebenarnya sudah diterapkan di Indonesia dan itu menurut Anies sudah baik di mana pemerintah daerah telah diberi wewenang oleh pusat untuk menyelenggarakan pemerintahan tingkat daerah secara otonom. Sayangnya menurut Anies hal tersebut tak sepenuhnya terlaksana dan membuat pemerintahan tidak efektif.

Baca Juga: Mau Jadi Presiden, Ganjar Pranowo Dicecar Soal Angka Kemiskinan di Jawa Tengah: 'Mimpinya Terlalu Tinggi'

“Desentralisasi yang sudah ada beberapa waktu ini terjadi resentralisasi dengan adanya revisi Perundang-undangan dan keputusan. Saya beri contoh, saya ambil keputusan untuk membuat peraturan gubernur, peraturan itu harus melewati Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan disetujui Mendagri baru peraturan itu dijalankan,” ujarnya.

Menurut Anies hal tersebut malah menghilangkan esensi dari desentralisasi yang selama ini berjalan di Indonesia.

Dampak dari praktik yang demikian menurut Anies membuat pemerintahan tak berjalan efektif karena harus menunggu waktu yang tak sebentar untuk melaksanakan kebijakan.

“Padahal kewenangannya ada pada gubernur, itu yang terjadi. Harusnya dilempengkan, tapi yang dikerjakan bukan dilempengkan malah resentralisasi akhirnya backlog, pergubnya baru keluar baru seminggu sebulan kemudian keluar karena harus menampung seluruh dan diverifikasi dan diproses dan potensi hengki pengki di dalam ini ada, ini contoh yang kami alami,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: