Kubu Anies Baswedan Bongkar 3 Masalah Kebijakan Hilirisasi Pemerintahan Jokowi: Tidak Berorientasi Pasar!
Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Masalah ketiga yang disampaikan Thomas adalah dampak lingkungan hidup akibat gencarnya hilirisasi nikel dsj.
Thomas menilai standar perlindungan lingkungan hidup di sektor smelter dan pertambangan nikel jauh daripada yang sebetulnya diperlukan. Menurutnya, standar penegakan kebijakan lingkungan hidup sangat rendah dalam implementasi kebijakan hilirisasi.
Sementara itu, Drajad Wibowo yang mewakili Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengungkapkan hilirisasi akan dilanjutkan pihaknya sebagai bentuk strategi mengeluarkan Indonesia dari Middle Income Trap.
Baca Juga: Investor Asing Belum Ada di IKN, Jokowi: Masa Satu Saja Ndak Ada...
Drajad menilai wajar apabila Nikel saat ini jadi prioritas hilirisasi karena proses UU-nya sudah berlangsung lama dan baru dieksekusi di kepemimpinan Jokowi.
Lanjutnya, atas apa pun kritik yang dilontarkan soal hilirisasi, menurutnya hal tersebut menjaga surplus perdagangan.
“Apa pun kritik yang ada, kebijakan hilirisasi ikut menjaga surplus perdagangan kita. Kalau tadi mas Tom menyampaikan data tidak sesuai pasar, faktanya proyeksi 2030 kalau itu benar masih 40 persen yang masih pakai nikel based baterai. Jadi pasar masih ada,” jelasnya di acara yang sama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement