PLN Indonesia Power menegaskan komitmennya dalam transisi energi dan mengakselerasi dekarbonasi kepada dunia di gelaran United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) COP28.
Dalam konferensi ini, PLN Indonesia Power memaparkan pengembangan Carbon Capture Storage (CCS) di pembangkit PLN sebagai langkah agresif PLN Group mendukung Pemerintah Indonesia mengakselerasi dekarbonisasi dan mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060.
Baca Juga: Bukti Transparansi Praktikum Governansi PLN IP Sabet Juara 1 ARA 2022
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLN telah melakukan kajian untuk memprioritaskan melakukan retrofit CCS pada pembangkit listrik fosil. Perusahaan juga telah memetakan 19 pembangkit fosil berkapasitas besar serta potensi kapasitas penyimpanannya.
“Kami bersama PLN berkomitmen penuh untuk mengakselerasi dekarbonasi di Indonesia. Salah satu programnya adalah pengembangan CCS untuk 19 PLTU batubara PLN, dimana 9 PLTU milik PLN IP, program ini untuk mendukung transisi energi menujU NZE 2060,” ujar Edwin dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (7/12/2023).
Baca Juga: PLN Gandeng HDF Prancis Kembangkan Pembangkit Fuel Cell Hybrid
Edwin mengatakan, kedepan PLN akan menjalin Kerjasama dengan mitra profesional untuk melakukan kajian teknis lebih lanjut dan melaksanakan uji coba pada pembangkit listrik.
Mengusulkan regulasi yang memungkinkan proyek CCS dapat meningkatkan ketersediaan penyimpanan karbon di seluruh negara dan dukungan pendanaan.
"Menjajaki opsi pembiayaan untuk proyek CCS agar layak secara ekonomi bagi industri ketenagalistrikan di Indonesia dengan kombinasi kepemilikan dan pajak karbon," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement