Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Targetkan Masuk Ranking 10 Besar Ekonomi Dunia pada 2030

Indonesia Targetkan Masuk Ranking 10 Besar Ekonomi Dunia pada 2030 Kredit Foto: ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI)
Warta Ekonomi, Bandung -

Pemerintah berencana mendorong Indonesia menjadi salah satu dari sepuluh ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030, dengan sektor manufaktur sebagai penopang utama.

Memasuki era Industri 4.0, perusahaan dituntut untuk bertransformasi secara digital, termasuk dalam bidang manufaktur.

Senior Analyst Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P. Sasmita, mengatakan bahwa era Industri 4.0 mendorong pelaku industri untuk mengoptimalkan sistem produksi melalui otomasi digital dan pemanfaatan Internet of Things (IoT).

"Hal ini memberikan peluang besar bagi industri manufaktur untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, produk dan layanan, keselamatan dan keamanan kerja, serta daya saing untuk memperkuat posisi pelaku industri di pasar," ujar Ronny dalam keterangan resminya, Jumat (8/12/2023).

Hal tersebut juga ditekankan oleh Dadang Asikin, Chairman Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia. Menurutnya, menyambut Industri 4.0 memerlukan perubahan mindset dengan mempersiapkan diri terhadap tren baru yang bergeser ke era digitalisasi atau robotik.

Dukungan infrastruktur seperti internet, kecerdasan buatan, dan tenaga kerja terampil juga sangat diperlukan untuk mengatur kinerja dan efisiensi produksi di era Industri 4.0.

"Dengan kolaborasi pentahelix antara akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media diharapkan bisa mengembangkan ekosistem industri 4.0 yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi semua pihak,” jelasnya.

Tren efisiensi di era Industri 4.0 juga mempengaruhi permintaan solusi pelumasan industri manufaktur di Indonesia. Lukman Hakim, B2B Commercial Sales General Manager PT ExxonMobil Lubricants Indonesia, menjelaskan bahwa semua mesin membutuhkan pelumas, tetapi beberapa mesin menuntut produktivitas dan presisi tinggi serta tingkat downtime yang rendah, sehingga membutuhkan solusi pelumasan berteknologi tinggi.

"Sehingga, melihat tren industri saat ini, pasti pelaku industri akan mencari solusi pelumasan yang bisa memberikan fitur keandalan presisi, perlindungan komponen untuk menekan downtime produksi dalam kaitannya mengejar produktivitas dan efisiensi biaya produksi, korosi, serta kemudahan perawatan,” jelasnya.

Baca Juga: Kembangkan Carbon Capture Storage Hub, Pertamina Gandeng ExxonMobil

ExxonMobil berkomitmen mendukung penuh visi pemerintah dalam usaha efisiensi dan produktivitas industri di Indonesia melalui solusi holistik yang menggabungkan produk pelumasan terbaik dan layanan canggih yang didukung oleh para ahli.

Untuk mendukung sektor manufaktur Indonesia ke depan, ExxonMobil akan terus mengembangkan berbagai produk pelumasan dan layanan yang dikhususkan bagi pelaku industri yang membutuhkan solusi pelumasan di berbagai sektor seperti industri plastik, tekstil, pengolahan logam, dan FMCG.

"Sejalan dengan tren industri manufaktur, ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) menghadirkan rangkaian produk pelumas berbagai varian produk pelumas yang dikhususkan untuk industri manufaktur bagi pengguna mesin Computer Numerical Control (CNC) untuk membantu kinerja mesin tetap presisi dengan perlindungan yang baik di event Manufacturing Expo 2023," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: