Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ungkit Ancaman Bandit Saat Pemilu, Kubu Anies-Cak Imin Tak Peduli Hasil Survei

Ungkit Ancaman Bandit Saat Pemilu, Kubu Anies-Cak Imin Tak Peduli Hasil Survei Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Co Captain Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), Almuzzammil Yusuf menyatakan pihaknya tak begitu peduli dengan hasil survei elektabilitas dari Pilpres 2024.

Pihaknya mengatakan, survey pilihan politik belum tentu merekam fakta yang sesungguhnya ketika dilakukan di tengah rasa kekhawatiran publik untuk bicara bebas tentang pilihannya yang ditandai indeks demokrasi yang turun. 

Baca Juga: Lewat Debat, Anies-Cak Imin Siap Yakinkan Rakyat

"Ditambah lagi  beberapa lembaga survey masih merekam 40 persen atau lebih yang masih bisa berubah pilihannya. Yang dibutuhkan hari-hari ini bukanlah merekam survey, tapi mendorong dan mengorganisir keberanian publik untuk merasa bebas menyatakan pilihannya tanpa merasa akan ditekan atau diancam oleh oknum bandit pemilu saat masyarakat hadir ke TPS pada 14 Februari 2024 dan pada putaran kedua Pilpres pada 26 Juni 2024," jelas Anggota Komisi I DPR RI ini, Selasa (12/12/2023).

Maka, imbuhnya, yang dibutuhkan oleh kita semua adalah kolaborasi seluruh komponen bangsa untuk merealisasikan amanat konstitusi pasal 22 E Undang-undang Pemilu  yang dilakukan dengan Luber dan Jurdil.

"Kolaborasi antara KPU Bawaslu dan DKPP di satu pihak, kemudian di lain pihak  juga dukungan kuat suara Parlemen, plus  gerakan ekstra Parlemen dan yang terpenting adalah keberanian 204 juta pemilih untuk menyatakan kemerdekaan,  kebebasan dan kegembiraannya untuk memilih," tegas Anggota DPR RI dari Dapil Lampung 1 ini.

Dan selanjutnya, kata Muzzammil, Dewan Pers melalui media massa harus secara aktif memperkuat gerakan ini. 

Baca Juga: Bidik Novel Baswedan Cs, Anies-Cak Imin Siap Asah Kembali Taring KPK

"Garda ekstra parlemen yang terdepan untuk isu  Pemilu Luber Jurdil yang akan paling didengar 204 juta pemilih  menurut saya adalah mahasiswa seluruh kampus di Indonesia. Gerakan ini juga harus masuk pada aspek pengawasan kecurangan dengan menggunakan gerakan media sosial (medsos). Termasuk medsos publik terkait penghitungan final hasil rekap di 820 ribu TPS lebih," jelas Muzzammil.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: