Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribut Perebutan Juara Debat Capres, Anies Baswedan: Yang Saya Percaya...

Ribut Perebutan Juara Debat Capres, Anies Baswedan: Yang Saya Percaya... Kredit Foto: IST
Warta Ekonomi, Jambi -

Calon Presiden Koalisi Perubahan, Anies Baswedan buka suara terkait siapa pemenang hasil debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia mengatakan biarlah masyarakat yang menilah akan hal tersebut.

Namnun dirinya menegaskan sebagai calon presiden, dirinya memberikan gagasan perubahan berdasarkan data yang dirinya miliki dari Indonesia.

Baca Juga: Anies Siap Penuhi Undangan KPK, Ada Apa?

“Yang saya percaya, masyarakat yang menilai ya, perbandingan. Kami tegas bahwa di dalam persoalan hukum, kita harus pastikan hukum itu tegak, tidak bengkok. Maka, saya beri ilustrasi tangan tegak begini, jangan kenyataannya bengkok. Bengkok itu artinya tajam ke bawah, tumpul ke atas,” terang Anies, dilansir pada Jumat (15/12).

Anies juga ingin agar kepemimpinan nasional menjunjung tinggi prinsip etika dan bukan hanya pasar undang-undang yang ada di Indonesia.

“Bahkan, saya sampaikan KPK misalnya, bukan hanya taat hukum, tetapi taat kode etik. Calon presiden harus menjunjung tinggi etika. Maka itu bagian dari masyarakat untuk menilainya,” ujar dia. 

Menurut Anies, ada banyak dampak negatif kalau etika tidak dihormati. Ketika etika dijunjung tinggi, maka prinsip meritokrasi, artinya yang berprestasi dapat posisi, akan dijunjung tinggi sebagai bagian dari perubahan. 

“Kita menyaksikan rekrutmen pegawai, rekrutmen untuk panitia, mau membeli tiket, semuanya mengandalkan orang dalam. Prinsip tentang yang berprestasi yang dapat posisi, kalah dengan yang punya orang dalam yang dapat posisi. Nah, itu di mana masalahnya, di etika,” tandasnya. 

Adapun Anies mengatakan, berbeda pandangan, berbeda perspektif itu boleh selama semuanya ingin kemajuan untuk Indonesia.

Baca Juga: Jelang Debat Perdana Cawapres, Anies: Cak Imin Mempuni, Tidak Muncul Mendadak

“Kita ini sama-sama anak bangsa Indonesia. Justru kejujuran di dalam menyampaikan pandangan secara terbuka dan kemudian kemampuan untuk menjaga suasana tenang itu untuk perubahan Indonesia. Jangan sampai terbalik: di panggung depan tenang, tapi di belakang malah bermasalah,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Aldi Ginastiar
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: