Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konsisten Mendukung Indonesia NZE 2060, MMS Group Indonesia Raih CNBC Awards 2023

Konsisten Mendukung Indonesia NZE 2060, MMS Group Indonesia Raih CNBC Awards 2023 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

MMS Group Indonesia (MMSGI) meraih penghargaan "EcoVisionary Award: Outstanding Contributions to Energy Transition Excellence" dari CNBC Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang telah berkontribusi secara signifikan dalam transisi energi yang berkelanjutan.

MMSGI dinilai telah menunjukkan konsistensi yang tinggi dalam merealisasikan just and orderly transition di sektor energi dalam rangka mendukung Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2060. Komitmen MMSGI dalam transisi energi semakin nyata pada 2020, di mana sub-holding MMS Solution dibentuk khusus untuk menaungi bisnis energi berkelanjutan.

Perusahaan memiliki berbagai proyek, baik yang telah beroperasi maupun dalam tahap pengembangan, seperti pengembangan sumber energi berbasis energi baru terbarukan, proyek hilirisasi mineral untuk memberi nilai tambah, dan menguatkan industri baterai listrik, serta ketahanan pangan.

Komitmen Implementasi prinsip ESG, terutama pengurangan Karbon, yang Mendapat Perhatian dari Lembaga Kelas International Peran MMSGI dalam upaya pengurangan emisi terlihat melalui kontribusinya sebagai salah satu dari sepuluh pembeli pertama perdagangan kredit karbon di IDX Carbon.

Partisipasi MMSGI sebagai pembeli kredit karbon merupakan langkah untuk mendukung pengurangan emisi karbon di Indonesia. ESG rating MMSGI telah dinilai oleh S&P 2 tahun berturut-turut dengan peningkatan skor sebesar lebih dari 40% dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, ESG rating MMSGI tahun ini juga dinilai oleh Sustainalytics. Penilaian ini menunjukkan bahwa komitmen keberlanjutan MMSGI memperoleh perhatian dari lembaga penilai berskala global.

Proyek EBT Solar PV Sebagai Pengurangan Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Tidak hanya itu, salah satu proyek EBT yang telah beroperasi milik MMSGI adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 1,3 MW untuk fasilitas kantor dan terminal batu bara di Pelabuhan Loa Kulu Coal Terminal (LKCT).

PLTS ini telah beroperasi sejak 2022 dan menghasilkan listrik untuk kegiatan operasional kantor PT Multi Harapan Utama (anak usaha MMSGI). Selain itu, MMSGI juga tengah merencanakan proyek pengembangan PLTS lainnya dengan total kapasitas sebesar 120 MW dengan memanfaatkan lahan pascatambang.

Anak usaha MMSGI dan PLN telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) pada April 2023 lalu dan saat ini dalam proses studi kelayakan.

Hal ini bukan hanya mencerminkan komitmen MMSGI terhadap sumber energi bersih, tetapi juga menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk mengintegrasikan inovasi solusi berkelanjutan dalam kegiatan operasionalnya. MMSGI memainkan peran proaktif dalam mendukung target-target global maupun nasional untuk memitigasi dampak perubahan iklim.

Komitmen Hilirisasi Nikel Matte Untuk Peningkatan Nilai Tambah dan Pengurangan Dampak pada Lingkungan

MMSGI melalui anak usahanya, Mitra Murni Perkasa (MMP), tengah mengembangkan smelter kelas 1 dengan produk nickel matte sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan hilirisasi mineral dan ekosistem industri baterai di Indonesia. Proyek ini diperkirakan akan beroperasi pada tahun 2025.

Smelter MMP memiliki beberapa inovasi untuk mengurangi jejak karbon proyek secara keseluruhan. Smelter nikel MMP memanfaatkan ketersediaan ekses listrik PLN di Kalimantan Timur alih-alih membangun pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang baru. Selain itu, smelter nikel MMP menggunakan metode transportasi dengan bahan bakar yang efisien dalam pengiriman bahan baku.

Smelter nikel MMP juga direncanakan menggunakan campuran listrik terbarukan, yang terdiri dari PLN dan PLTS 20 MW.

Kontribusi MMSGI dalam Mengembangkan Proyek Ketahanan Pangan Indonesia

MMSGI juga telah menjalankan proyek untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. Salah satunya melalui Miniranch Jayatama yang telah beroperasi di lahan pascatambang seluas 200 hektar yang terintegrasi dengan fasilitas ekowisata di Kalimantan Timur.

Fasilitas ini mencakup area pertanian, seperti budidaya jahe dan kopi serta pusat konservasi hewan untuk rusa, kambing, dan ayam. Menggandeng universitas dan komunitas lokal, Miniranch Jayatama mendirikan fasilitas penelitian pertanian. Hal ini menunjukkan langkah nyata terhadap kemajuan ilmu pertanian dan upskilling keterampilan masyarakat lokal untuk mempersiapkan masyarakat dalam transisi kehidupan pascatambang.

Dalam sektor pertanian jagung, MMSGI menerapkan metodologi pertanian yang solid dengan melibatkan universitas sebagai mitra penelitian guna meningkatkan hasil panen dan kualitas melalui peningkatan berkesinambungan dan inovasi. Adapun perusahaan berencana untuk mengembangkan praktik-praktik ini di area seluas 90-100 hektar dalam dua tahun mendatang di Sumatera Selatan.

"Hal ini merupakan rangkaian usaha kami yang terus konsisten dalam melaksanakan diversifikasi bisnis berkelanjutan untuk mewujudkan just and orderly energy transition di Indonesia. Setelah memformulasikan strategi tahun lalu, kami telah berprogres dengan menerapkan strategi tersebut tahun ini sebagai upaya MMSGI untuk mendukung Indonesia NZE 2060," ujar Sendy Greti, CEO MMS Group Indonesia.

Sebagai informasi, pada tahun 2022, MMSGI mendapatkan CNBC awards untuk "Outstanding Strategy for Sustainability and Diversification". Dalam rangkaian prestasi yang mengesankan di tahun 2023, MMSGI meraih penghargaan "EcoVisionary Award: Outstanding Contributions to Energy Transition Excellence" dari CNBC Indonesia, sebuah pengakuan atas kontribusi signifikan perusahaan dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan menuju Indonesia NZE 2060.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: