Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Indometer: Stabilnya Elektabilitas Prabowo-Gibran, Pilpres Tercium Satu Putaran

Survei Indometer: Stabilnya Elektabilitas Prabowo-Gibran, Pilpres Tercium Satu Putaran Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei Indometer menemukan kemenangan pesta demokrasi masih dipegang oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Pihaknya menyebut kedua sosok tersebut memiliki elektabilitas 50,8 persen

“Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mulai stabil pada kisaran 50 persen lebih, sehingga dipastikan Pilpres berjalan hanya satu putaran,” ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Sabtu (16/12).

Baca Juga: Hadiah Capai Ratusan Juta, Relawan Prabowo-Gibran Hadirkan Kompetensi Joget Gemoy!

Menurut Leonard, dukungan terhadap Prabowo-Gibran mengalami peningkatan dibandingkan pada awal keduanya mulai dipasangkan menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Pemilih Prabowo-Gibran juga mulai solid dan sulit berpindah lagi,” tandas Leonard.

Hal serupa tidak dialami oleh capres Ganjar Pranowo dan cawapresnya Mahfud MD, yang mengalami penurunan elektabilitas. Dari capaian 32,8 persen pada Oktober, elektabilitas Ganjar-Mahfud merosot menjadi 25,8 persen (November) dan kini tersisa 21,2 persen.

Sebaliknya dengan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang justru meningkat elektabilitasnya dan kini unggul tipis terhadap Ganjar-Mahfud. Naik dari 15,6 persen (Oktober) menjadi 18,7 persen (November), Anies-Cak Imin kini menyodok hingga 22,0 persen.

“Selama ini Anies selalu menempati posisi juru kunci dalam pertarungan segitiga menghadapi Prabowo dan Ganjar, tetapi dalam perkembangan terbaru pasangan yang mengusung jargon perubahan itu berpotensi menjadi runner-up dalam Pilpres 2024,” jelas Leonard.

Baca Juga: Isu Hutang ke Prabowo, Anies: Semua Tanggung Jawab di Jakarta Sudah Tuntas

“Menurunnya elektabilitas Ganjar-Mahfud bisa dijelaskan dari sulitnya pasangan tersebut menawarkan gagasan di tengah kontestasi antara visi keberlanjutan dari kubu Prabowo-Gibran dan wacana perubahan yang digaungkan Anies-Cak Imin,” terang Leonard.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: