Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai sang Ketua Umum Prabowo Subianto tak pernah “menyerang” atau “menjatuhkan” orang di depan publik.
Hal ini Fadli sampaikan mengomentari debat calon presiden pertama yang diselenggarakan beberapa waktu lalu.
Setelah apa yang telah dilalui selama ini, Fadli menilai Prabowo punya keluwesan hati sehingga memilih tak pernah jatuhkan orang di depan publik.
“Silakan dicatat, Prabowo tak pernah menyerang atau menjatuhkan orang di depan publik, meskipun terhadap orang yang pernah menyakiti, mengkhianati, atau mengecewakannya. Mungkin mudah bagi kita untuk menahan diri, karena kita tak pernah disakiti, dikhianati, atau dikecewakan,” ungkap Fadli sebagaimana dikutip dari akun Twitter X Pribadinya, Selasa (19/12/23).
Fadli juga menyinggung soal Prabowo yang memilih bergabung ke Pemerintahan Jokowi setelah kalah di dua edisi Pilpres terakhir.
Menurutnya, apa yang Prabowo lakukan adalah untuk rekonsiliasi nasional mengatasi perpecahan akibat pilpres.
“Jika harus mengalah untuk kepentingan yang lebih besar, ia mengalah. Itulah yang ditunjukkan pasca Pilpres 2019. Demi persatuan nasional, Prabowo bergabung dengan Pemerintahan Joko Widodo dengan semangat rekonsiliasi nasional,” jelasnya.
Silakan dicatat, Prabowo tak pernah menyerang atau menjatuhkan orang di depan publik, meskipun terhadap orang yg pernah menyakiti, mengkhianati, atau mengecewakannya. Mungkin mudah bagi kita untuk menahan diri, karena kita tak pernah disakiti, dikhianati, atau dikecewakan.
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 18, 2023
Viral Prabowo Sebut Endasmu Etik
Untuk diketahui, dalam salah satu video viral, Prabowo terlihat berdiri di podium berlogo Partai Gerindra dan mengulangi pertanyaan yang dilontarkan Anies Baswedan pada debat capres pertama.
"Bagaimana perasaan Mas Prabowo soal etik? etik, etik, etik," kata Prabowo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait:
Advertisement