Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PP Presisi Genjot Revenue Melalui Bisnis Jasa Pertambanga

PP Presisi Genjot Revenue Melalui Bisnis Jasa Pertambanga Kredit Foto: PT PP Presisi Tbk
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP Presisi Tbk (PPRE) berkomitmen untuk tetap fokus pada bisnis jasa pertambangan sebagai strategi perusahaan di tahun 2024. Hal tersebut terungkap di dalam paparan public expose tahunan yang telah diselenggarakan pada siang hari ini. 

PP Presisi telah membidik beberapa potensial market pada jasa pertambangan yang didapat secara berkesinambungan maupun potensial market tambang lainnya, untuk menggenjot revenue untuk meningkatkan value added bagi seluruh pemangku kepentingan. 

Selain fokus pada jasa pertambangan PP Presisi juga tetap bersinergi dengan PT PP sebagai induk Perusahaan pada bisnis jasa konstruksi khususnya infrastruktur. 

Direktur Utama PT PP Presisi Tbk, I Gede Upeksa Negara mengatakan pencapaian kontrak baru  sembilan pertama 2023 mengalami peningkatan 69% secara YoY sebesar Rp 4,9 triliun apabila dibandingkan dengan pencapaian 9M2022 sebesar Rp2,9 triliun. 

Baca Juga: Kolaborasi dengan K3D, PP Presisi Jalankan Program Urban Farming Food Estate Kota Depok

Kontribusi market pada lini bisnis jasa pertambangan mendominasi sebesar 78%. Kontribusi revenue pada jasa pertambangan juga mengalami peningkatan menjadi 48%, civil work 46% dan sisanya dari supporting bisnis sebesar 6% dibandingkan tahun. 

“Pencapaian kontribusi revenue dan market pada jasa pertambangan tersebut merupakan hal yang menggembirakan mengingat fokus bisnis Perseroan saat ini dan kedepannya berada pada pengembangan bisnis jasa pertambangan. Fokus tersebut tentunya juga selaras dengan kebijakan pemerintah dalam program hilirisasi tambang dengan menggeliatnya pembangunan smelter yang mendorong permintaan akan bahan baku baterai yang menyebabkan peningkatan produksi pada nickel” ucap  I Gede Upeksa, dalam acara public expose tahunan, Jakarta, Rabu (20/12/2023). 

Ia mengungkapkan, dengan perolehan kontrak baru yang perseroan dapatkan pada jasa pertambangan di kuartal 3 - 2023 ini perseroan optimis akan mencapai target laba yang diharapkan ditahun 2023 ini, dan perseroan juga menargetkan peningkatan revenue kurang lebih 20% - 30% pada tahun 2024. 

Baca Juga: PP Presisi Raih Kontrak Baru Dengan Total Rp 4,9 Triliun Sampai September 2023

Untuk mencapai tujuan tersebut perseroan telah menyusun strategi melalui peningkatan kapabilitas SDM khususnya yang menunjang kebutuhan Mining, peningkatan produktifitas alat dengan dukungan IT dan equipment technology, peningkatan kapasitas keuangan, serta peningkatan tata Kelola Perusahaan dengan selalu mengedepankan Quality, Health, Safety and Environtment. 

“Diharapkan melalui upaya-upaya tersebut, fokus kami pada jasa pertambangan yang terintegrasi dapat semakin meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder,” tambah I Gede Upeksa Negara. 

Selain itu saat ini perseroan juga melakukan financial strategi dengan beberapa opsi skema keuangan melalui pembiayaan jangka panjang atau penerbitan obligasi maupun dengan skema pembiayaan lainnya. 

“Dananya akan kami gunakan untuk menambah fleet pada jasa pertambangan yang dibutuhkan seiring dengan peningkatan dan proyeksi kontrak baru“. ujar Arif Iswahyudi selaku Direktur Keuangan, Manrisk & Legal Perseroan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: