Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Ada Kompromi, Anies Baswedan Tegaskan Etika Harus Dijunjung Tinggi: Kalau Dibiarkan yang Lain Akan Rusak!

Tak Ada Kompromi, Anies Baswedan Tegaskan Etika Harus Dijunjung Tinggi: Kalau Dibiarkan yang Lain Akan Rusak! Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan memberikan sambutan saat deklarasi relawan Garda Matahari di Jakarta, Jumat (17/11/2023). Relawan Garda Matahari mendeklarasikan dukungan terhadap calon presiden dan wakil presiden dari koalisi perubahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024. | Kredit Foto: Antara/Bayu Pratama S
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menegaskan ke depan soal etika harus dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia khususnya para pemimpin.

Hal ini Anies sampaikan saat dialog publik di Universitas Bina Bangsa Banten, Kamis (21/12/23).

Menurutnya apabila soal etik dikompromikan bakal ada keputusan-keputusan lainnya yang akan rusak dan tak baik untuk Indonesia ke depan.

“Kita melihat fenomena yang terjadi di bangsa kita, kita menyaksikan kompromi yang dilakukan secara bertahap pada prinsip-prinsip kode etik. Karena dikit-dikit tidak terasa, jadi kita membiarkan penyimpangan itu bergerak pelan, akhirnya kita merasa jadi masalah lagi. Siapa yang harus jadi penjaga etika? Semua pimpinan,” ungkap Anies sebagaimana dilihat live dari kanal Youtube Dapur Ngeh.

Anies mengungkapkan demikian untuk menegaskan apa yang ia tanyakan ke Prabowo soal pelanggaran etik putusan MK terkait batas usia minimal Cawapres tak ada maksud untuk menyerang atau menyudutkan.

Baca Juga: Kubu Prabowo Nggak Senang Anies Baswedan Bawa Dirinya saat Debat Capres, Ayah Harun Al Rasyid: Saya Merasa Dirangkul dan Senang!

Anies mengungkapkan putusan MK yang buat heboh senasional yang pada akhirya ditelusuri oleh Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) menunjukkan adanya pelanggaran etik dalam menghasilkan putusan tersebut.

Menurut Anies tak ada yang salah dengan pertanyaannya mempersoalkan hal tersebut ke Prabowo yang akhirnya menggunakan putusan tersebut untuk menjadikan Gibran bin Jokowi sebagai cawapres.

“Saya lihat ketika ada keputusan dari MK kemudian ada MKMK dan MKMK mengatakan terjadi pelanggaran kode etik berat, itu bukan tuduhan, itu keputusan dari MKMK, jadi saya tidak menuduh, saya menyampaikan fakta, karena saya tidak bertanya pada langkah tapi bagaimana perasaannya,” ungkapnya.

Sebelumnya dalam debat Capres Prabowo menjawab Anies terkait putusan MK dengan menyinggung tak adanya persoalan hukum terkait terpilihnya Gibran sehingga ia teruskan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: