Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penghargaan Universal Health Coverage; Bukti Kerja Gibran untuk Kesehatan Masyarakat Solo

Oleh: Saefudin, S.E, Ketua KNPI Kecamatan Kasemen

Penghargaan Universal Health Coverage; Bukti Kerja Gibran untuk Kesehatan Masyarakat Solo Saefudin, S.E | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pelayanan kesehatan yang baik adalah fondasi utama dalam memastikan kualitas hidup yang layak bagi setiap individu dalam masyarakat. Ini bukan hanya tentang akses kepada pengobatan ketika sakit, tetapi juga tentang pencegahan, pemeliharaan kesehatan, dan dukungan yang berkelanjutan bagi kesejahteraan umum.Pentingnya pelayanan kesehatan yang baik tak terbatas pada aspek fisik semata, tetapi juga mencakup dimensi psikologis dan sosial. Dengan layanan kesehatan yang memadai, masyarakat memiliki akses terhadap informasi, diagnosis tepat waktu, pengobatan yang efektif, serta dukungan emosional yang diperlukan. Hal ini membantu dalam meminimalkan dampak penyakit, memungkinkan pemulihan yang lebih cepat, dan membantu individu untuk hidup dengan lebih produktif.

Selain itu, pelayanan kesehatan yang baik juga memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ketika masyarakat sehat, mereka cenderung lebih produktif secara ekonomi karena absensi pekerja akibat sakit berkurang, serta mereka memiliki energi dan kemampuan untuk berkontribusi secara maksimal pada masyarakat dan ekonomi. Pelayanan kesehatan yang berkualitas juga berperan dalam mengurangi kesenjangan sosial. Dengan memberikan akses yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, baik yang berada di perkotaan maupun pedesaan, pelayanan kesehatan yang baik dapat menjadi penyeimbang kesenjangan dalam akses dan pemanfaatan layanan kesehatan. Di atas semua itu, pelayanan kesehatan yang baik menjadi landasan bagi pencegahan penyakit secara keseluruhan. Dengan fokus pada edukasi, pencegahan, dan perawatan yang tepat waktu, pelayanan kesehatan yang baik dapat mengurangi beban penyakit yang bisa dicegah dan meminimalkan dampak buruknya pada masyarakat.

Baca Juga: Kaesang Sinergikan Relawan Prabowo-Gibran, Yakin Menang di Gorontalo

Pelayanan kesehatan yang baik bukan hanya hak, tetapi juga merupakan kebutuhan dasar setiap individu. Masyarakat yang memiliki akses dan mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas memiliki peluang yang lebih besar untuk hidup dengan sejahtera, produktif, dan berkontribusi secara positif pada perkembangan masyarakat secara keseluruhan. Levey dan Lomba (1973) dalam Azwar (1996) dan Konrath (2002) mendefinisikan pelayanan kesehatan sebagai upaya yang dilakukan sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah serta menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat.

Hodgetts dan Cassio (1983) dalam Azwar (1996) mengklasifikasikan jenis pelayanan kesehatan menjadi dua, yaitu pelayanan kedokteran yang bertujuan menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan atau keluarga, serta pelayanan kesehatan masyarakat yang bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, dengan sasaran utama pada tingkat masyarakat.

Upaya pemeliharaan kesehatan diarahkan pada tiga hal: pertama, peningkatan mutu pelayanan kesehatan agar mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara efektif dan efisien. Kedua, pengendalian biaya agar pelayanan kesehatan dapat lebih terjangkau oleh semua orang. Dan ketiga, pemerataan upaya kesehatan dengan melibatkan partisipasi masyarakat agar semua orang dapat menikmati kehidupan yang sehat. Dalam setiap upaya pelayanan kesehatan, koordinasi, integrasi, dan saling mendukung antara hal-hal tersebut menjadi penting. Pengendalian biaya harus dilakukan tanpa mengorbankan mutu dan pemerataan. Upaya untuk meningkatkan mutu tidak seharusnya membuat biaya tidak terjangkau, begitu pula dengan peningkatan pemerataan yang tidak boleh mengorbankan mutu pelayanan.

Zeithami dan Bitner (1996) mengungkap dimensi-dimensi penting dalam menilai kualitas layanan kesehatan. Mereka membedah aspek-aspek yang krusial bagi konsumen: Pertama,Tangibles mencakup kondisi fisik lingkungan, seperti fasilitas, peralatan, personel, dan sarana komunikasi penyedia layanan kesehatan. Kualitas fisik ini tidak hanya memengaruhi citra perusahaan, tetapi juga menjadi faktor penilaian bagi konsumen, terutama bagi mereka yang baru berinteraksi dengan lembaga kesehatan.

Kedua, Reliability yang menekankan keandalan dalam memenuhi janji pelayanan, menyelesaikan masalah, dan kepastian harga yang telah dijanjikan. Konsumen menginginkan kerjasama dengan perusahaan yang bisa dipercaya untuk memenuhi janji yang telah dibuat. Ketiga, Responsiveness yang menyoroti ketersediaan layanan pada setiap waktu dan kemauan untuk membantu konsumen dengan cepat. Ini merupakan aspek penting yang diharapkan oleh konsumen dalam memperoleh layanan yang responsif.

Keempat, Empathy yang merupakan perhatian individual terhadap kebutuhan konsumen. Penyedia layanan kesehatan berusaha memahami keunikan dan kekhususan setiap konsumen, menciptakan pelayanan yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Terakhir, Assurance yang menawarkan jaminan terkait keahlian, pengetahuan, dan kemampuan pegawai dalam memberikan pelayanan. Ini menciptakan keyakinan dan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan serta karyawan yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dalam keseluruhan, dimensi-dimensi ini menjadi landasan bagi evaluasi mutu pelayanan kesehatan yang lebih holistik dan mengakomodasi kebutuhan serta harapan konsumen.

Pemerintah Kota Solo yang dipimpin oleh Gibran rakabuming raka telah berhasil meraih Penghargaan Prestisius dalam Universal Health Coverage pada 14 Maret 2023. Achievement ini tentu saja mengukuhkan komitmen mereka dalam menyediakan layanan kesehatan berkualitas untuk seluruh warga kota. Penghargaan ini, sekaligus, menandai tekad kuat Pemerintah Kota Solo di bawah kepemimpinan Gibran untuk memastikan bahwa akses terhadap layanan kesehatan menjadi hak yang merata bagi semua warga.

Dalam upaya mencapai visi kesehatan yang merata, Gibran menggelorakan semangat "Solo Sehat" sebagai payung bagi sejumlah inisiatif signifikan: meningkatkan fasilitas kesehatan dengan mengalokasikan dana untuk memperluas infrastruktur kesehatan, mengedukasi masyarakat tentang gaya hidup sehat, membangun kemitraan yang efektif dengan sektor swasta dan masyarakat, serta fokus pada sistem penanggulangan penyakit yang responsif.

Penghargaan ini mencerminkan perubahan signifikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Solo: memastikan akses layanan kesehatan yang merata, penurunan angka kesakitan dari berbagai penyakit, dan peningkatan kesadaran akan kesehatan. Momentum ini menjadi landasan untuk komitmen yang lebih besar, termasuk menjaga keberlanjutan program kesehatan, inovasi, adaptasi terus menerus, dan peran aktif masyarakat dalam menjaga kualitas layanan kesehatan.

Baca Juga: Anies-Imin Mulai Tempel Ketat Prabowo-Gibran

Kesuksesan Gibran dan Pemerintah Kota Solo dalam meraih Penghargaan Universal Health Coverage bukan hanya pencapaian luar biasa, tetapi juga menetapkan standar tinggi dalam mencapai Universal Health Coverage bagi kota-kota lainnya di Indonesia. Hal ini bukan hanya mencerminkan keberhasilan Gibran sebagai pemimpin, melainkan hasil dari kerja keras dan kolaborasi seluruh komunitas dalam mewujudkan visi kesehatan yang lebih baik bagi warga Solo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: