Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gibran Rakabuming Dorong Anak Muda Ikut Serta Menggelorakan Program Inkubasi Bisnis

Oleh: Ramdhani, Ketua Umum Hima Peko Unpam

Gibran Rakabuming Dorong Anak Muda Ikut Serta Menggelorakan Program Inkubasi Bisnis Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Inkubasi bisnis adalah suatu proses yang dirancang untuk membantu perusahaan atau startup baru dalam tahap awal mereka. Ini melibatkan memberikan dukungan, sumber daya, dan bimbingan kepada perusahaan baru agar dapat bertahan dan tumbuh dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Menurut ahli seperti Sarfraz Mian (2016), dalam artikelnya “Business Incubation and Incubator Mechanisms” yang diterbitkan di jurnal *Economic Development Quarterly*, inkubasi bisnis bukan hanya tentang memberikan ruang kerja, tetapi juga tentang menyediakan akses ke mentor yang berpengalaman, fasilitas, modal awal, dan jaringan yang luas. Menurut Hart, inkubasi bisnis yang efektif dapat memainkan peran penting dalam pengembangan ekonomi regional dengan membantu pertumbuhan startup, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong inovasi.

Sementara itu, menurut seorang ahli lain, Michael L. Gerlach (1997), dalam bukunya "Alliance Capitalism: The Social Organization of Japanese Business", inkubasi bisnis juga mencakup pembangunan hubungan dengan lembaga keuangan, pemerintah, dan industri terkait guna mendukung pengembangan bisnis. Gerlach menyoroti pentingnya jaringan ini dalam memberikan dukungan dan akses sumber daya kepada perusahaan baru.

Baca Juga: Teddy Gusnaidi: Walaupun Tertinggi, Prabowo-Gibran Tidak Pongah

Inkubasi bisnis dapat menjadi wadah bagi inovasi dan penciptaan lapangan kerja baru, memainkan peran penting dalam meningkatkan ekosistem startup di suatu wilayah. Dengan memberikan akses ke sumber daya, mentor, modal awal, dan jaringan, inkubasi bisnis membantu perusahaan baru untuk mempercepat pertumbuhan dan meminimalkan risiko kegagalan.

Namun, pendapat mengenai keberhasilan inkubasi bisnis masih menjadi subjek perdebatan di kalangan akademisi dan praktisi. Beberapa penelitian, seperti yang dilakukan oleh Susan Coleman dan Alicia Robb (2010) dalam "Sources of Funding For New Women-Owned Firms", menunjukkan bahwa meskipun inkubasi bisnis dapat memberikan akses yang lebih baik ke sumber daya bagi perusahaan baru, faktor kesuksesan perusahaan yang diinkubasi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal seperti keterampilan manajerial, kebijakan pemerintah, dan keadaan pasar.

Dalam konteks global, inkubasi bisnis telah menjadi bagian integral dari strategi pertumbuhan ekonomi di banyak negara. Program-program inkubasi di berbagai negara, seperti AS, Inggris, dan Singapura, telah membuktikan manfaatnya dalam memfasilitasi pertumbuhan startup, menciptakan lapangan kerja, dan memacu inovasi.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan oleh Global Entrepreneurship Monitor (GEM), inkubasi bisnis juga dikaitkan dengan peningkatan tingkat kelangsungan hidup bisnis. Namun, laporan tersebut juga mencatat bahwa keberhasilan inkubasi bisnis dapat bervariasi tergantung pada desain program, akses terhadap sumber daya, dan kebijakan pendukung dari pemerintah. Sebagai kesimpulan, inkubasi bisnis memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, mendorong inovasi, dan menciptakan lapangan kerja. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada desain program, dukungan sumber daya, jaringan yang tersedia, serta faktor-faktor eksternal dan internal lainnya.

Baca Juga: Tolak Laporan Soal Gibran, Bawaslu Dilaporkan ke DKPP

Gibran Rakabuming Raka, dalam kunjungannya ke Kota Manado, Sulawesi Utara pada tanggal 24 Desember 2023, mendorong anak-anak muda di industri kreatif untuk terlibat aktif dalam inkubasi bisnis serta tampil berani. Menurutnya, partisipasi dalam inkubasi membantu mengatur cash flow dan mengurangi risiko saat mengambil langkah besar dalam usaha. Dia berjanji akan memperluas pusat kreatif sebagai pusat inkubator dan mentoring, sebagai respons terhadap aspirasi peserta yang enggan mengambil pinjaman besar. Gibran juga menyebut potensi besar anak-anak muda Manado yang perlu didorong lebih lanjut. Melalui pertemuan dengan komunitas kreatif, ia tidak hanya melihat karya yang dihasilkan, tetapi juga menyerap aspirasi para penggerak komunitas tersebut. Gibran menekankan pentingnya persiapan sejak dini untuk memanfaatkan bonus demografi tahun 2045, mengingat risiko terjebak middle income trap yang harus dihindari untuk kemajuan Indonesia ke depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: