Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan buka suara soal penilaiannya atas kinerja Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto. Adapun dalam penilaian kinerja itu, Anies memberi nilai 11 dari 100 untuk kepemimpinan Prabowo.
Hal itu dia ungkap dalam acara debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam. Penilaian yang diberikan Anies mengacu pada pemenuhan kebutuhan hidup para prajurit TNI yang dinilai kurang mencukupi.
Baca Juga: Akademisi: Anies Dapat Membawa Indonesia Jadi Penentu Arah Dunia
"Perwira TNI kita bekerja luas biasa keras. Mereka all out didalam menjalankan tugas, tetapi dari Menhan tidak didukung dengan support yang baik," kata Anies kepada wartawan di Gorontalo, Senin (8/1/2024).
Dia menuturkan, berbicara tentang kinerja TNI tidak bisa mengesampingkan perihal kesejahteraan prajurit. Anies menegaskan, jangan sampai fokus prajurit TNI terganggu dengan persoalan logistik rumah tangga.
"Jangan sampai mereka sedang fokus di tugas, sambil dapet WA dari istrinya 'ini kontrakan rumah belum dibayar'. Loh mereka sedang tugas di ujung, tempat-tempat yang kita tidak lihat dapat panggilan dari istri untuk bayar kontrakan," jelasnya.
Anies menegaskan, persoalan kesejahteraan aparat mesti menjadi prioritas untuk diperjuangkan. Oleh karenanya, dia menyayangkan alokasi Rp700 triliun yang dinilai kurang memperhatikan kebutuhan prajurit.
"Anak buahnya diminta kerja luar biasa tapi tidak ada dukungan yang baik," ujarnya.
Anies menilai kesejahteraan prajurit luput dari perhatian pemerintah saat ini. Pasalnya, kenaikan gaji di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) berbanding terbalik jika dibandingkan dengan kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Di sisi lain, Anies juga menyoroti tunjangan kinerja (tukin) yang tidak dioptimal Prabowo selama menjabat sebagai Menhan. Adapun tukin di kepemimpinan Prabowo hanya sebesar 80 persen.
Baca Juga: Bukan Konfrontasi Senjata, Anies Ungkit Serangan Judi Online hingga Peretasan di Indonesia
"Ini tidak ada yang personal, ini adalah soal kebijakan. Jadi ketika ini semua diungkapkan. Karena apa? Karena kita mau melakukan perubahan. Kita akan memperhatikan kesejahteraan prajurit, TNI, polisi, kemudian ASN, itu bagian perubahan yang mau kita gagas," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement