Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI KH. Noor Achmad mengatakan, Baznas RI menargetkan akan menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Palestina pada 2024 senilai Rp250 miliar.
Kiai Noor menerangkan bahwa target Rp250 miliar dari Baznas RI tersebut merupakan target minimum karena bantuan yang dikelola telah mencapai nilai lebih dari Rp200 miliar.
Baca Juga: Baznas Sukses Antarkan Tiga Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Palestina
Oleh karena itu, Kiai Noor menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra yang telah memercayakan penyaluran bantuan kemanusiaan tersebut melalui Baznas RI.
"Terima kasih dan apresiasi kami sampaikan bagi yang telah menyumbangkan donasinya untuk Palestina dari berbagai macam organisasi Islam dan juga dari berbagai macam lembaga, perorangan, dan perusahaan-perusahaan, yang jumlahnya lebih dari 600," kata Kiai Noor, dalam Laporan Bantuan Kemanusiaan: Membasuh Luka Palestina di Gedung Serba Guna I Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (10/1/2024).
Ketua Baznas RI menambahkan, penyaluran bantuan kemanusiaan tersebut merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban Baznas RI yang telah dipercaya untuk menyalurkan bantuan ke Palestina.
Kiai Noor melanjutkan, bantuan kemanusiaan sebesar Rp250 miliar akan disalurkan melalui tiga tahap, yaitu tanggap darurat sebesar 30 persen, masa rehabilitasi sebesar 10 persen, dan masa rekonstruksi sebesar 60 persen.
Baznas RI, sambungnya, juga menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga kemanusiaan yang ada di Mesir serta lembaga dan kementerian yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Peduli Palestina, Baznas-Sharinghappiness Salurkan Infak Kemanusiaan Rp200 Juta!
"Kami bekerja sama dengan berbagai lembaga terpercaya untuk penyaluran bantuan tersebut seperti Kementerian Luar Negeri, Tentara Nasional Indonesia (TNI), KBRI Kairo Mesir, Mishr Al Kheir, Bayt Zakat wa Shadaqat, Egytian Red Crescent, serta Women's Center Al Thouri Silwan," terangnya.
Pada kesempatan itu, ia merinci, bantuan-bantuan yang dikirim dalam masa tanggap darurat meliputi permakanan, obat-obatan, alat kesehatan, perlengkapan musim dingin, air bersih, pakaian, hygient kit, serta family kit.
Sementara masa rehabilitasi meliputi bantuan aktivasi sumber air, dukungan psikologi kepada anak-anak dan korban disabilitas, serta pengobatan korban luka. Masa rekonstruksi meliputi perbaikan tempat ibadah, perbaikan fasilitas kesehatan/rumah sakit, dan perbaikan sekolah.
Baca Juga: 600 Mushaf Al-Qur'an Braille Disalurkan Rumah Wakaf-BAZNAS
Kiai Noor mengungkapkan, bantuan-bantuan yang dikirim Baznas RI untuk Palestina berasal dari masyarakat Indonesia yang terdiri atas Baznas provinsi dan kota/kabupaten, LAZ, UPZ, Majelis Ulama Indonesia (MUI), organisasi masyarakat, komunitas, mitra perusahaan, mitra platform digital, lembaga kemanusiaan, organisasi profesi, kampus, sekolah, dan komunitas lainnya.
"Langkah ini menjadi salah satu bukti nyata dari kebaikan hati masyarakat Indonesia dan kesungguhan Baznas dalam membawa bantuan kepada masyarakat Palestina yang membutuhkan. Semoga upaya ini membawa berkah dan harapan bagi saudara-saudara kita di sana," tambahnya.
Namun demikian, Ketua Baznas RI menyampaikan bahwa penyaluran bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia untuk Palestina tidak mudah.
"Tantangannya besar sekali karena otoritas Israel masih sangat ketat bahkan truk-truk yang sudah masuk ke sana (Gaza, Palestina) banyak yang ditembaki," ujarnya.
Lebih lanjut Kiai Noor berharap Baznas RI dapat mengumpulkan banyak bantuan kemanusiaan, melakukan laporan yang transparan, dan menggalang kekuatan dan kerja sama kepada pihak yang dapat menyalurkan bantuan tersebut.
Baca Juga: Hadir untuk Palestina, Baznas-Unilever Kolaborasi Mengirimkan Bantuan Rp3 Miliar
"Kalau bisa, pada saat rekonstruksi, (Baznas RI) sudah bisa kerja sama dengan Palestinian Red Crescent. Mudah-mudahan kami bisa langsung kerja sama dengan mereka," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement