Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Manufaktur Ditargetkan Tumbuh 5,80% pada 2024, Kemenperin Gencar Siapkan Program Ini

Industri Manufaktur Ditargetkan Tumbuh 5,80% pada 2024, Kemenperin Gencar Siapkan Program Ini Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kinerja industri manufaktur pada tahun 2024 di tengah tantangan geoekonomi dan geopolitik global. Hal itu karena  industri manufaktur selama ini menjadi tulang punggung dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

“Alhamdulillah, industri manufaktur bisa dikelola bersama dengan baik, sehingga pertumbuhannya terus meningkat. Ini yang harus menjadi fokus dan perhatian kita bersama ke depannya,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasmita di Jakarta, Minggu kemarin (14/1).

Baca Juga: Siapkan Sejumlah Program, Kemenperin Genjot Pertumbuhan Wirausaha Baru

Menperin mengemukakan, peran penting industri manufaktur nasional tercemin dari kontribusinya yang tergolong paling besar terhadap PDB nasional, dengan capaian 16,83% pada triwulan III tahun 2023. Pada periode yang sama, pertumbuhan industri manufaktur menembus 5,02%, mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di angka 4,94%.

“Industri manufaktur juga konsisten menjadi kontributor terbesar dalam capaian nilai ekspor kita. Pada periode Januari-November, ekspor produk manufaktur masih mendominasi dengan nilai lebih dari USD171,23 miliar,” papar Agus.

Berkat hal itu, laporan safeguardglobal.com menyebutkan, Indonesia masuk 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia, yang sekaligus satu-satunya negara ASEAN di dalam daftar tersebut.

Berdasarkan publikasi itu, Indonesia berkontribusi sebesar 1,4% kepada produk manufaktur global. Posisi prestisius ini merupakan kenaikan yang berarti karena pada empat tahun yang lalu Indonesia masih berada di posisi 16.

Baca Juga: Satu-satunya dari ASEAN, Indonesia Masuk 10 Besar Penyumbang Produk Manufaktur Dunia

Seiring dengan harapan membaiknya kondisi global dan perekonomian nasional, Menperin optimis performa industri manufaktur semakin menjulang di Tahun Naga Kayu. “Kami memproyeksi untuk pertumbuhan industri pengolahan nonmigas tahun 2023 sebesar 4,81% dan kami tetapkan target tahun 2024 sebesar 5,80%,” sebutnya.

Guna membidik sasaran tersebut, Kemenperin fokus menjalankan berbagai program prioritas pada tahun 2024. Misalnya, program pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kompetensi, program restrukturisasi mesin dan peralatan kepada pelaku industri kecil dan menengah (IKM), serta program penumbuhan wirausaha baru dan pengembangan IKM startup berbasis teknologi.

Baca Juga: Majukan Industri Manufaktur, World Horenso Indonesia kembangkan SDM siap kerja

Selain itu, upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing industri dilaksanakan melalui program sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Menperin juga akan melanjutkan hilirisasi sumber daya alam di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, industri berbasis bahan tambang dan mineral, serta industri berbasis migas dan batubara.

“Kami juga akan melaksanakan program bantuan pemerintah untuk pembelian KBLBB roda dua baru, pengembangan kawasan industri, serta fasilitasi sertifikasi industri hijau,” imbuhnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: