Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sistem Kontrol Impor 2 (ICS2) Rilis 3: Peningkatan Keamanan dan Keselamatan Transportasi Barang ke Uni Eropa

Sistem Kontrol Impor 2 (ICS2) Rilis 3: Peningkatan Keamanan dan Keselamatan Transportasi Barang ke Uni Eropa Kredit Foto: Unsplash/Venti Views
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sistem keamanan dan keselamatan pra-kedatangan kepabeanan Uni Eropa, yang dikenal sebagai Sistem Kontrol Impor 2 (ICS2), akan menerapkan proses baru untuk penerimaan barang melalui jalur laut dan sungai, jalur darat, serta kereta api di Uni Eropa mulai 3 Juni 2024.

Fase atau rilis ketiga dari implementasi sistem baru ini mencakup persyaratan pelaporan data keamanan dan keselamatan untuk semua moda transportasi, yang sebelumnya telah diterapkan pada transportasi barang melalui udara.

Dengan rilis ketiga ini, pengangkut jalur laut dan sungai, jalur darat, serta kereta api diharuskan menyediakan informasi barang yang dikirimkan ke atau melalui UE sebelum kedatangan, dengan melengkapi Pernyataan Ringkasan Entri (Entry Summary Declaration/ENS).

Kewajiban ini mencakup pengangkut ekspres, operator pos yang menggunakan berbagai moda transportasi, dan perusahaan pengiriman barang lainnya. Dalam kondisi tertentu, penerima akhir di UE juga harus mengirimkan data ENS ke ICS2.

Para pedagang sangat dianjurkan untuk mempersiapkan diri sejak dini mengenai Rilis 3 guna menghindari risiko keterlambatan dan ketidakpatuhan.

Seluruh pelaku bisnis yang terdampak harus memastikan mendapatkan data yang akurat dan lengkap dari klien, memperbarui sistem IT dan proses operasional, serta menyediakan pelatihan yang memadai bagi staf.

Mulai 11 Desember 2023, para pedagang juga wajib menyelesaikan Uji Kesesuaian Mandiri sebelum terkoneksi ke ICS2, untuk memverifikasi kemampuan mengakses dan bertukar pesan dengan otoritas kepabeanan.

Negara-negara Anggota Uni Eropa akan memberikan otorisasi, berdasarkan permintaan, kepada para pedagang yang terdampak agar terkoneksi ke ICS2 secara bertahap sesuai batas waktu penerapan.

Negara-negara anggota Uni Eropa dapat memberikan batas waktu penerapan kapanpun selama dalam kerangka waktu berikut: mulai 3 Juni 2024 hingga 4 Desember 2024 (pengangkut jalur laut dan sungai); mulai 4 Desember 2024 hingga 1 April 2025 (house level filers atau pelapor tingkat agen dan operator pos jalur laut dan sungai); dan mulai 1 April 2025 hingga 1 September 2025 (pengangkut jalur darat dan kereta api).

Jika para pedagang tidak siap sesuai jadwal, dan tidak menyediakan data yang dibutuhkan dalam ICS2, barang akan ditahan di perbatasan UE dan tidak akan diizinkan masuk oleh otoritas kepabeanan.

Uni Eropa merupakan pemain besar dalam perdagangan internasional, menguasai sekitar 14% perdagangan barang di dunia. Dengan mengumpulkan data keamanan dan keselamatan, otoritas kepabeanan UE akan bisa mendeteksi risiko lebih dini dan melakukan intervensi pada poin paling tepat dalam rantai pasokan, untuk menjaga perdagangan yang aman bagi UE dan masyarakatnya.

ICS2 akan menyederhanakan pergerakan barang antara kantor kepabeanan pada lokasi awal masuk dan destinasi akhir di UE.

ICS2 akan menyediakan satu jalur akses tunggal untuk berkomunikasi dengan semua otoritas kepabeanan Negara-negara Anggota UE untuk seluruh operasional Uni Eropa, bukan dengan 27 sistem nasional.

Bagi para pedagang, ICS2 juga akan mempersingkat permintaan untuk informasi tambahan dan skrining risiko pra-keberangkatan oleh otoritas kepabeanan, sehingga mengurangi beban administratif bagi perusahaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait