Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Alasan Anies Baswedan Utamakan Ikan daripada Susu untuk Tangani Masalah Stunting, Simak!

Ini Alasan Anies Baswedan Utamakan Ikan daripada Susu untuk Tangani Masalah Stunting, Simak! Kredit Foto: Antara/Muhammad Izfaldi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan memaparkan alasannya menyarankan memakan ikan lebih dibanding meminum susu untuk mencegah stunting. 

Ketika ditanya apakah ke depan dirinya mau membuat program dengan memberi makan ikan untuk anak-anak dan ibu hamil, begini respons Anies. 

"Filosofinya adalah sebanyak mungkin memberikan nutrisi sehat, nutrisi sehat yang tidak menimbulkan reaksi di badan," kata Anies pada wartawan di Half Patiunus, Jakarta, Kamis (18/1).

Anies lalu menceritakan bahwa saat di Jakarta terdapat sebuah kasus di mana anak-anak memiliki intoleransi laktosa yang berarti ketidakmampuan untuk sepenuhnya mencerna gula dalam produk susu.

Baca Juga: Tangis Warga Kampung Bayam Pecah di Pelukan Anies, Keluhkan Kejelasan Tempat Tinggal

"Jadi bagi kami yang penting makanan sehat. Lalu sebisa mungkin menggunakan produk dalam negeri supaya industri pangan kita juga tumbuh karena digunakan untuk memberikan makanan sehat bagi anak-anak," jelasnya. 

"Jadi, kalau untuk memberikan nutrisi anak-anak lalu meningkatkan impor daging misalnya, maka sayang-sayang. Lebih baik kita gunakan sumber daya yang ada di dalam negeri misalnya ikan," tambahnya. 

Baca Juga: Lembaga Survei Sampaikan Kabar Kurang Menyenangkan untuk PDIP: Pemilih Masih Bisa 'Digoyang'

Menurut Anies, Indonesia memiliki kekayaan ikan yang luar biasa sehingga kebiasaan untuk makan ikan harus ditumbuhkan dari dulu. 

"Jadi ini tidak untuk mengontraskan antara susu dengan ikan, bukan. Intinya adalah nutrisi sehat yang bisa didapat dari dalam negeri. Itu prioritas utamanya," pungkas Anies.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: