Model Kampanye Fenomenal, 'Desak Anies' Awalnya Acara Khusus untuk Haters Anies Baswedan!
Program Kampanye fenomenal ‘Desak Anies’ menjadi sorotan masyarakat di mana calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan berkunjung ke daerah-daerah di seluruh Indonesia.
Menurut Juru Bicara (Jubir) Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Usamah Abdul Aziz, program Desak Anies dari Tim Ubah Bareng merupakan wadah di mana masyarakat bisa menyampaikan aspirasi, keluhan, masalah bahkan gagasannya dihadapan Anies Baswedan secara langsung.
"Kita buat Desak Anies di mana teman-teman bisa menanyakan pertanyaan apapun karena kami yakin calon kami ini orang yang clear, tidak punya dosa masa lalu, permasalahan dan dia bisa menjelaskan secara detail dan terperinci terkait segala macam masalah," kata pria yang akrab disapa Sammy tersebut, Jumat (19/1).
Baca Juga: Forum Berhadapan Langsung dengan Anies Baswedan, Ini Sejarah Lahirnya Program ‘Desak Anies’
Oleh karena itu, ia mengajak serta mengundang para haters, swing dan undicided voters untuk duduk bersama dan bertemu secara langsung dengan capres dari Koalisi Perubahan tersebut.
"Awalnya bahkan kami tidak ingin mengundang teman-teman yang sudah memilih karena ini bukan acara puja-puji, bukan acara fun untuk para pendukung. Tapi ini justru acara untuk bisa menyakinkan orang-orang yang belum memilih Anies, nantinya jadi memilihnya," tutur Sammy.
Kendati begitu, acara yang pertama kali digelar di Pos Bloc, Jakarta pada 15 Agustus 2023 itu mendapat respons yang sangat positif, dan haters serta undicided voters tersebut berbondong-bondong menjadi pendukung Anies.
Baca Juga: Survei Sebut Publik Masih Puas dengan Kinerja Jokowi, Alasannya Banyak Bagi-bagi Bansos!
"Akhirnya di acara Desak Anies yang saat ini sudah mencapai episode 16, kami membuat penyesuaian-penyesuaian dari masukan teman-teman. Dan ketika sudah bergulir di media sosial jadi ramai sekali apalagi waktu kita bawa ke daerah-daerah," serunya.
"Bahkan sampai hari ini banyak sekali yang minta dari berbagai profesi. Seperti kemarin Nakes, ada terkait isu perempuan, agraria dan isu lingkungan, ke depan akan ada isu yang baru lagi seperti buruh, pekerja seni dan lainnya," tutup Sammy.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto
Advertisement