Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PosIND Memastikan Kecepatan dan Ketepatan Distribusi Bantuan Beras di Kota Salatiga

PosIND Memastikan Kecepatan dan Ketepatan Distribusi Bantuan Beras di Kota Salatiga Kredit Foto: PosIND
Warta Ekonomi, Bandung -

Presiden RI Joko Widodo menyerahkan secara simbolis Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 1.000 PBP (Penerima Bantuan Pangan) di Lapangan Tingkir Kota Salatiga.

Pada program Bantuan Pangan CBP 2024, tahun ini Kota Salatiga mendapat alokasi sebesar 10.346 PBP atau 103.460 Kg beras, selama 6 bulan dari bulan Januari hingga Juni 2024.

Selanjutnya, Presiden beserta rombongan akan menuju ke Kabupaten Temanggung. Masih acara yang sama, yaitu Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 1.000 PBP (Penerima Bantuan Pangan) di Gudang Bulog Bengkal Lor Temanggung.

Kabupaten Temanggung pada CBP 2024 kali ini mendapat alokasi sebesar 86.754 PBP atau sejumlah 867.540 Kg beras. Secara keseluruhan, Jawa Tengah mendapat alokasi 3,5 juta lebih, menjadi salah satu provinsi yang terbesar alokasinya.

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PosIND, Tonggo Marbun, yang mendampingi kegiatan tersebut menjelaskan pihaknya pada CBP 2024 ini ikut menyalurkan di 20 provinsi.

"Sehingga untuk mengakomodir kecepatan dan ketepatan waktu penyaluran, selain menyediakan angkutan yang memadai, PosIND juga telah memfasilitasi penyaluan CBP dengan menggunakan aplikasi dan dashboard yang dapat dibantu realtime oleh BULOG dan Bapanas," kata Tonggo dalam keterangan resminya, Senin (22/1/2024).

Baca Juga: Diresmikan Presiden RI, PosIND dan Bina Karya Luncurkan Nusantara Logistics Hub and Services di IKN

Aplikasi tersebut antara lain untuk distribusi disediakan Aplikasi CBP untuk mengakomodir jumlah dan kuantitas beras yang telah dikeluarkan dari gudang BULOG hingga ke titik bagi. Kemudian pada saat penyerahan beras kepada penerima menggunakan Aplikasi PGC dan FDPos untuk mencetak BNBA.

Aplikasi e-Filling telah dikembangkan untuk mengakomodir semua administrasi distribusi. Seluruh aktivitas CBP 2024 yang menggunakan Aplikasi milik PosIND dapat di-capture realtime dalam Dashboard CBP sehingga transparan dan dapat terpantau dengan baik.

Selain itu, Aplikasi Customer Complaint Handling (CCH) memfasilitasi masyarakat sehingga dapat langsung bertanya, keluhan atau komplain, dan lain hal kepada PosIND menggunakan media yang telah disediakan antara lain haloposcare, walking customer, media sosial, dan lainnya.

"Keluhan atau komplain akan langsung ditanggapi oleh petugas terkait sehingga masyarakat dapat segera mendapat informasi yang dibutuhkan," ujarnya.

Adapun, Direktur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi membeberkan keberhasilan program Bantuan Pangan Beras yang efektif menahan laju harga beras dan kemampuan daya beli yang turut mempengaruhi inflasi.

“Setelah tuntas menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,5 juta ton pada tahun 2023, kami langsung tancap gas menyalurkan kembali program ini untuk tahun 2024 yang dimulai sejak tanggal 2 Januari 2024,” ungkapnya.

Baca Juga: PosIND dan Bina Karya Optimis Hadirkan Green Logistic di IKN

Menurutnya, dengan penambahan jumlah Keluarga Penerima Manfaat bantuan pangan beras pada tahun 2024 menjadi 22 juta KPM dari sebelumnya 21,3 juta KPM.

"Jika diasumsikan setiap keluarga rata-rata terdiri empat orang maka sudah 88 juta rakyat Indonesia yang merasakan manfaat dari program Bantuan Pangan ini," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menambahkan bahwa data penerima manfaat yang saat ini diterima dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) telah melalui proses verifikasi berbagai pihak yang berwenang sehingga akurasinya dapat dipertanggungjawabkan.

“Data yang saat ini ada tentunya berasal dari Kemenko PMK, dan ini sudah melalui verifikasi di berbagai tempat diantaranya BPK dan BPKP. Nah, data ini kemudian diuji serta pemutakhiran datanya dilakukan setiap bulan sekali sampai dengan tiga bulan sekali dan akurasinya terus diperbaiki dengan smoothing,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: