Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mayoritas Masyarakat Sadar akan Manfaat Kendaraan Listrik, Tapi Masih Belum Mau Mengadopsi

Mayoritas Masyarakat Sadar akan Manfaat Kendaraan Listrik, Tapi Masih Belum Mau Mengadopsi Kredit Foto: Unsplash/Waldemar Brandt
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama periode observasi Oktober-November 2023, mobil listrik menjadi pusat perhatian dalam perbincangan lingkungan, mengungguli perbincangan seputar polusi udara dan energi terbarukan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan bahkan mengungkapkan rencana menaikan pajak kendaraan bermotor berbahan bakar fosil atau BBM. Pendapatan dari naiknya pajak ini akan dialihkan untuk subsidi transportasi umum seperti kereta cepat Jakarta-Bandung dan LRT Jabodetabek. Hal ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi polusi udara, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.  

"Meskipun responden cenderung melihat kendaraan listrik sebagai solusi potensial untuk meningkatkan kualitas udara, mayoritas masih belum memiliki berencana untuk mengadopsi kendaraan listrik dalam kehidupan sehari-hari," tulis laporan “Indeks Konsumen Indonesia Report: Awareness Masyarakat terhadap Isu Lingkungan” yang diterbitkan oleh Tim Continuum-INDEF dan Populix terkait dengan lingkungan. 

Baca Juga: Kembangkan Ekosistem EV, Pemerintah Dorong Produksi Kendaraan Listrik

Dalam laporan tersebut juga diungkapkan bahwa polusi udara menjadi perhatian utama dengan fokus pada kondisi udara di Jakarta, dampaknya, dan perasaan masyarakat terhadap isu tersebut. 

“Meskipun ada persepsi bahwa kondisi udara di Jakarta telah membaik, perbedaan pandangan muncul antara hasil survei dan analisis media sosial. Faktor ekonomi juga memainkan peran, dengan responden berpendapatan tinggi memiliki akses ke lingkungan yang lebih bersih,” tulis laporan tersebut. 

Baca Juga: Terbitkan Paket Insentif Tambahan, Pemerintah Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Sementara itu, kesadaran akan kesehatan cenderung tinggi di kalangan responden, di mana hal ini tercermin dalam tindakan proaktif responden, seperti penggunaan masker. Responden dengan tingkat ekonomi tinggi bahkan mampu melibatkan langkah perlindungan diri tambahan, seperti membeli air purifier

Dalam konteks energi terbarukan, perbincangan mencakup dukungan terhadap penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dan pemanfaatan limbah cair sawit sebagai EBT. 

“Meskipun masih sedikit responden yang menerapkan energi terbarukan secara mandiri, responden menunjukkan kecenderungan positif untuk mengadopsi energi terbarukan di masa depan, sementara sebagian lainnya mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap efektivitas upaya pemerintah dan industri dalam mempromosikan sumber energi terbarukan,” mengutip laporan tersebut. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: