Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usia Kendaraan Listrik Jauh Lebih Panjang dari Kendaraan Berbahan Bakar Minyak

Usia Kendaraan Listrik Jauh Lebih Panjang dari Kendaraan Berbahan Bakar Minyak Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

International Council on Clean Transportation (ICCT) menyatakan bahwa usia dari kendaraan listrik (EV) bisa bertahan hingga 20 tahun. Peneliti senior International Council on Clean Transportation (ICCT) Georg Bieker menuturkan bila usia pakai baterai berkisar 3.000 sampai 5.000 kali pengisian daya. 

"Kalau kami aplikasikan kedua data ini ke dalam capaian jangkauan jarak tempuh, pengguna EV dapat dengan mudah dibawa hingga 1 juta kilometer, ini sangat jauh," kata Bieker di Jakarta, Kamis (29/2/2024). 

Ini artinya kendaaran listrik memliki jangka waktu pakai lebih panjang dibandingkan dengan kendaraan berbasis mesin pembakar bahan bakar minyak (BBM) internal atau Internal Combustine Engine (ICE).

Dari studi yang dilakukan ICCT usia pakai yang jauh lebih lama karena bagian-bagian komponen penggerak yang dimiliki EV lebih sederhana dibandingkan kendaraan berbasis ICE yang memiliki komponen-komponen lebih rumit.

Selain itu, komponen-komponen penggerak EV juga bisa didaur ulang. Seperti baterai, kalau didaur ulang maka kita bisa mendapat kembali nikelnya, kobalt, dan bahan-bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat baterai.

Baca Juga: Masa Depan Motor Listrik Cerah, Jadi Langkah Awal Indonesia Sebagai Pemain Utama di Pasar Kendaraan Listrik

"Jadi dapat menggunakan kembali material-material itu untuk pabrikan baru," kata Bieker yang diketahui berbicara di Jakarta dari Kota Berlin, Jerman lewat aplikasi Zoom.

Kelebihan EV dibandingkan kendaraan konvensional yakni risiko biaya pencemaran. Dimana, perawatan kesehatan pernapasan setelah menghirup gas buang dari kendaraan ICE sehingga membuat siklus hidup yang lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan ICE.

Sehingga, elektrifikasi penuh armada kendaraan global ditambah jaringan listrik bebas energi fosil diperlukan untuk membatasi pemanasan global di bawah dua derajat Celsius.

Baca Juga: Jabodetabek Jadi Wilayah Paling Banyak Lakukan Konversi Kendaraan Listik

Adapun, ICCT menggunakan asumsi penggunaan kendaraan serta sumber energi 2023. Kajian ini juga melakukan proyeksi untuk 2030 berdasarkan rencana pemerintah dalam mencapai netral karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060. 

Dalam studi tersebut, ada lima rangkaian tenaga yang dibandingkan adalah kendaraanyang mengonsumsi BBM, kendaraan listrik hibrida konvensional, PHEV, FCEV, dan kendaraan listrik baterai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: