Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Airlangga Sebut Kebijakan Strategis Pemerintah untuk Jaga Ketahanan Ekonomi Nasional Sudah Tepat

Menko Airlangga Sebut Kebijakan Strategis Pemerintah untuk Jaga Ketahanan Ekonomi Nasional Sudah Tepat Kredit Foto: Instagram/Airlangga Hartarto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perekonomian Indonesia tumbuh positif 4,94% pada kuartal ketiga 2023 dengan tingkat inflasi yang masih terkendali. Neraca perdagangan Indonesia juga kembali mencatatkan surplus pada bulan Desember 2023 dengan nilai yang mencapai USD3,31 miliar. 

Hal ini sebagai bukti cukup kuatnya ekonomi Indonesia di tengah ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi global saat ini. Terkait itu, Menko Airlangga dalam acara Investor Daily Round Table bertema “Tantangan Ekonomi di Tahun Politik” mengungkap bahwa kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu mencetak USD258,82 miliar dan masih lebih tinggi dari nilai impor yang sebesar USD221,89 miliar.

Baca Juga: Soal Pajak Jasa Hiburan, Menko Airlangga: Kepala Daerah Bisa Mengacu ke SE Mendagri

“Dengan demikian sebetulnya langkah-langkah makro yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia sudah berada dalam track yang benar. Demikian pula mengenai pendapatan per kapita kita, pasca Covid-19 ini kita masuk di upper middle income country lagi. Tidak banyak negara masuk di upper middle income country secara konsisten. Dan kita diperkirakan di tahun 2024, income per kapita bisa menembus di angka USD5.300 sampai dengan USD 5.400,” katanya. 

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyinggung pembangunan proyek jangka panjang Giant Sea Wall (GSW) yang bertujuan menjaga keberlangsungan Pulau Jawa sebagai salah satu mesin utama ekonomi nasional. 

“Kita melihat bahwa ke depan itu kan banyak proyek strategis nasional, tetapi kita lihat bahwa koridor utara Jawa itu menjadi sebuah koridor yang seharusnya tidak ada gangguan. Nah, salah satu tidak ada gangguan itu adalah untuk menekan logistic cost lebih rendah dari 20%. Nah, salah satunya tadi ada Pelabuhan Patimban. Jadi selain yang Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, ada Patimban," papar Airlangga. 

Secara khusus, Menko Airlangga menyebut bahwa Patimban memiliki potensi untuk membantu di kawasan utara bagian barat. "Terutama untuk industri otomotif dan manufaktur. Dbuktikan dalam waktu singkat kapasitas untuk ekspor otomotif yang disiapkan sekitar 218 ribu, langsung 100% tahun kemarin. Itu membuktikan gerakan ekonomi utara yang luar biasa,” jelas Menko Airlangga.

Baca Juga: Neo Conference 2024: Optimisme Ekonomi Indonesia di Tahun Politik & Geopolitik Global

Lebih lanjut, Menko Airlangga turut menerangkan sejumlah kebijakan strategis pemerintah dalam mendukung penguatan ekonomi Indonesia. Di antaranya Program Bantuan Pangan yang turut menjaga daya beli dan level inflasi nasional, pemberdayaan UMKM melalui program KUR, penguatan daya saing dan nilai tambah industri melalui hilirisasi.

Kemudian, Pemerintah juga mendorong ekspor dan menjaga resiliensi sektor eksternal, peningkatan produktivitas SDM, pemerataan pembangunan dan konektivitas, peningkatan kerja sama internasional, serta kemudahan berusaha dan peningkatan investasi.

“Tetapi kita lihat beberapa negara pengungkit seperti Amerika Serikat sudah mulai bisa menangani inflasinya dan pertumbuhannya juga sudah bisa kelihatan, demikian pula dengan China. Dan Indonesia di region Indo-Pasifik ini berharap bahwa ini menjadi wilayah yang sangat dinamis. Dan pertumbuhan ekonomi dunia ini berbasis pada Indo-Pasifik,” pungkas Menko Airlangga.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: